Freeport di Papua |
WANI/OkeZone, Timika – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengajak masyarakat Papua untuk menggunakan akal dan hati secara paralel berkaitan dengan pengelolaan Freeport.
“Freeport tidak akan berjalan sendiri, tapi jalan bersama tokoh masyarakat Papua,” katanya ketika memberikan sambutan pada acara Ramah Tamah Manajemen PTFI Bersama Stakeholder (pemangku kepentingan) di Rimba Papua Hotel di Timika, akhir pekan ini.
Dia juga mengajak masyarakat Papua untuk lebih memikirkan masa depan anak-anak Papua selagi masih ada kontribusi Freeport dalam pembangunan masyarakat di sekitar pertambangan.
“Pikirkan anak cucu. Jangan kita hanya bertengkar. Jika ada masalah yang belum terselesaikan, mari kita bicarakan,” katanya.
Dia mengingatkan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Oleh karena itu, ia minta agar kontribusi Freeport kepada masyarakat digunakan untuk mempersiapkan generasi mendatang misalnya melalui pendidikan dan kesehatan.
Sementara itu, sejumlah pemangku kepentingan yang hadir salam ramah tamah itu menyatakan mendukung Freeport mendapatkan perpanjangan kontrak di Papua.
Mereka mengatakan, akan mengirimkan surat dukungan itu ke pemerintah baik daerah dan pusat serta pihak-pihak yang selama ini selalu membicarakan masalah Freeport.
Ketua Forum MoU dari suku Amungme, Yopi Kilangin ,mengatakan bahwa mereka masih menginginkan supaya Freeport tetap melanjutkan kontrak.
Jika memang masih ada permasalahan antara masyarakat dengan perusahaan seperti masalah hak ulayat lahan dan kompensasi, maka ia setuju hal itu diselesaikan secara kekeluargaan.
“Kami harap kita bicara lebih terbuka dan detil langsung dengan orang yang punya hak, yakni kami dari suku Komoro dan Amungme,” katanya.
(rhs)
Copyright ©OkeZone