Tantowi Yahya |
WANI/Rmol – Pemerintah harus cermat dalam menangkis serangan isu pelanggaran HAM di Papua, sebab isu tersebut telah mendapat respon dari dunia internasional. Terlebih Pemerintah ingin membuka pintu kebebasan bagi media asing masuk ke Bumi Cenderawasih.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Tantowi Yahya menilai langkah Presiden Joko Widodo membuka pintu yang luas bagi media asing ke Papua bisa membuka opini negatif terkait peran Pemerintah di Papua di kancah internasional.
Anggota Komisi I DPR ini menjelaskan, Organisasi Papua Merdeka (OPM) bukan lagi mendorong bagaimana Pemerintah menentaskan kemiskinan, ketidakadilan dan sejenisnya di Papua, melainkan merubahnya menjadi isu pelanggaran HAM.
Menurut Tantowi, persoalan ini akan menjadi besar ketika Pemerintah membuka pintu bagi jurnalis asing masuk ke Papua. Terlebih dalam kajiannya di Komisi I, Pemerintah belum satu kata untuk mewujudkan keinginan Presiden Joko Widodo. Tidak solidnya antar lembaga dan kementerian, lanjut Tantowi bisa memperburuk dampak dari kebijakan tersebut.
“Suka atau tidak “jualan” isu HAM ini ada hasilnya, bisa kita lihat pada sikap yang ditunjukkan oleh LSM dan kepentingan negara asing yang menginginkan Papua lepas dari Indonesia,” ungkap Tantowi dalam seminar nasional ‘Tindak Lanjut Kebijakan Presiden Jokowi untuk Papua Tanah Damai’ di Auditorium Utama LIPI, Jakarta, Rabu (27/1).
Lebih lanjut, politisi Golkar itu menilai Pemerintah juga tidak berusaha mengantisipasi maraknya isu HAM yang dilontarkan OPM di kancah internasional.
Tantowi menegaskan jika permasalan tersebut terus dibiarkan, maka isu yang diciptakan OPM akan menjadi persoalan dunia.
“Yang kita khawatirkan, kalau tidak bisa dibendung, ini akan bisa menjadi persoalan dunia. Buahnya simpati dan dukungan itu sudah nyata di depan kita. Saya katakan itu ke Kemlu, isu yang selalu menjelek-jelekkkan harus dibendung, tapi dari pihak kita belum ada aktivasi menangkal itu bahkan untuk membuat serangan balik juga tidak dilakukan,” pungkasnya. [rus]
Posted by: [rus]
Copyright ©Rmol