Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan |
Jakarta, Tabloid-Wani — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan pemerintah Australia untuk kembali ke Lombok Treaty atau Perjanjian Lombok agar tidak terjadi dusta di antara Indonesia dan Australia.
“Kita akan kembali pada Lombok Treaty karena perjanjian tersebut menjadi pegangan kita sehingga tidak ada dusta di antara kita,” kata dia kepada satuharapan.com di Kantor Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jakarta pada hari Selasa (15/6).
Lombok Treaty adalah perjanjian keamanan Indonesia dengan Australia dimana pada prinsipnya kedua negara mengutamakan kesetaraan, keuntungan bersama, penghormatan, dukungan atas kedaulatan, integritas teritorial, kesatuan nasional, dan kemerdekaan masing-masing pihak serta non-intervensi terhadap urusan dalam negeri satu sama lain.
Dia pun mengatakan, pemerintah Indonesia dengan Australia akan saling membangun kepercayaan sehingga tidak akan terjadi seperti peristiwa referedum Timor-Timur pada tahun 1999.
“Kita tidak ingin saling tidak percaya agar tidak terjadi referedum di Timor-Timur,” kata dia.
Melihat penjelasan itu, kata dia, pemerintah Australia mendukung posisi Papua sebagai bagian dari Indonesia.
“Mereka mendukung posisi Indonesia,” kata dia.
Sebelumnya, Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan mengangkat isu Papua dalam kunjungannya ke Australia pekan ini. Luhut bertolak ke negara jiran itu pada hari Selasa malam (7/6) untuk melakukan pertemuan bilateral.
Di antara isu strategis yang dibicarakan adalah masalah Papua.
Sehari sebelumnya, Luhut mengumpulkan sejumlah perwakilan kementerian dan lembaga, yang antara lain membahas masalah Papua.
“Kami menajamkan soal Papua. Kami mau mensinkronkan. Tadi saya lapor presiden, presiden ingin penyelesaian (masalah) Papua betul-betul holistik dilakukan,” kata dia.
Copyright ©SatuHarapan
Tanggapan anda, Silahkan beri KOMENTAR di bawa postingan ini…!!!
Australia bicara karena ada bukti,bukan karang -karang
Indonesia Mulai Panik Ketika Melihat Kemajuan Perjuangan Papua Merdeka
Papua mulai diinvasi negara ini sesudah belasan tahun Indonesia merdeka. Tepatnya pada tanggal 1 Desember 1961. Invasi ini adalah jalan terakhir dari kebuntuhan jalan yang dihadapi Indonesia dalam upaya menanam benih kolonialisasi di Papua.
http://www.tabloid-wani.com/2016/06/indonesia-mulai-panik-ketika-melihat-kemajuan-perjuangan-papua-merdeka.html
Ruhut, banyak baca pembukaan 1945 alinia 1 itu banyak-banyak agar permintaan Ruhut. Stompul akan menjawab.
Upaya apapun yang akan Luhut Lakukan, muda-mudahan tidak berhasil !!! (GAGAL)