Jaringan Salatiga Peduli Papua (JSPP) Mengecam Aksi tidak Manusiawi yang Terjadi di Jogyakarta.Gambar: Doc. Tabloid WANI |
Tabloid-Wani, Salatiga — Jaringan Salatiga Peduli Papua (JSPP) menggelar akan menggelar aksi damai sebagai bentuk protes terkait pengepungan dan penyiksaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan ORMAS DIY di Yogyakarta beberapa waktu yang lalua (14/07). Menurut JSPP menilai, dalam peristiwa pengepungan asrama tersebut telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Menurut penanggungjawab aksi, pemerintah Indonesia sebagai negara hukum dan demokrasi seharusnya memberikan kebebasan berekpresi sesuai dengan peraturan UU No 9 tahun 1998 Pasal 3, pasal 4, pasal 5 yang secara umum menyatakan setiap orang berhak menyampaikan pendapat di muka umum, namun kenyataan yang terjadi saat itu justru melakukan pemblokade terkait agenda Mahasiswa Papua yang rencananya melakukan aksi damai dalam rangka mendukung United Liberation Movement for West Papua ( ULMWP) menjadi anggota penuh Melanesian Spearhead Group (MSG) melalui KTT yang berlangsung di Honiara, Ibu kota Salomon Island pada pada 13-14 Juli 2016.
Rencana aksi damai tersebut di gagalkan oleh pihak kepolisian DIY dan ORMAS yang berujung pada pengepungan dan penyiksaan di asrama Mahasiswa Papua Kamasan I.
Lebih ironis lagi, setelah pengepungan di asrama, ormas dan polisi melakukan sikap diskriminasi yang mengakibatkan penghinaan terhadap Mahasiswa Papua di Asrama tersebut dengan sebutan monyet, babi, anjing, dan lainnya. Pihak kepolisian dan ormas juga melakukan tindakan Penganiayaan terhadap beberapa Mahasiswa.
Baca juga:
- Mengapa Kita Harus Melawan Rasisme
- Mahasiswa Bersama Masyarakat Manokwari Demo Tuntut Permohonan Maaf dari Pemda DIY
- LBH Jakarta Mengecam Kasus Rasisme dan Sikap Kepolisian Terhadap Orang Papua
- KontraS Kecam Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua “Program Tito Omong Kosong”
Lanjut penanggung jawab aksi mengatakan bahwa “persoalan di yang terjadi di yogyakarta adalah peristiwa yang merendahkan martabat manusia, melanggar HAM, diskriminasi secara tidak wajar sehingga kami mau meminta pertanggung jawaban negara terutama pihak POLDA DIY dan ORMAS agar dapat menindak lanjuti proses hukum” ujarnya.
Lihat ini juga:
Menurut salah seorang Mahasiswa mengatakan bahwa, apa yang terjadi pada Mahasiswa Papua di Yogyakarta tersebut, kami pun juga turut merasakan sebagai sesama Mahasiswa yang sama, sehingga sebagai keperihatinan kami atas tindakan aparat keamanan dan ORMAS tersebut, kami akan melakukan aksi damai.
Berikut brosur yang dibagikan untuk aksi damai Jaringan Salatiga Peduli Papua (JSPP)
Brosur aksi JSPP di Salatiga pada tanggal 20/07/2016. Gambar: Otis Tabuni |
By. Otis Tabuni
Editor by: ERIK
Copyright ©Tabloid WANI
Tanggapan anda, Silahkan beri KOMENTAR di bawa postingan ini…!!!