Menanggapi sikap anak-anak Mahasiswa Papua di Tanah Jawa yang mengambil keputusan untuk tunduk dan taat kepada penolakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Kepala Suku Jawa, bahwa anak-anak Papua siap untuk pulang ke Tanah Leluhur, West Papua, maka dengan ini Mathias Wenda sebagai Kepala Suku menyampaikan sebuah pernyataan sebagai berikut:
Tanah Papua tidak pernah mengusir kalian, Tanah Papua tidak pernah memarahi kalian, Tanah Papua kalian tinggalkan, karena penjajah memaksa kalian harus merantau, kata mereka untuk menimba ilmu. Adalah kemauan orang Jawa NKRI yang membuat kami orang Papua harus terpaksa merantau ke Jawa.
Oleh karena kalian saat ini telah ditolak merantau dan hidup di pulau Jawa, maka kalian harus punya harga diri, kalian harus mempertahankan martabat bangsa Papua sebagai bangsa yang punya tanah besar, pulau kaya-raya, melimpah dengan segala kekayaan.
Kalian harus beritahu kepada Kepala Suku Jawa, Kepala Suku Madura, Kepala Suku Bali, Kepala Suku Batak, Kepala Suku Sunda, Kepala Suku Kepala Suku Batak, Kepala Suku Toraja, kepala Suku Manado, Kepala Suku lain-lain, bahwa dengan kepulangan anak-anak Papua ke tanah leluhur, maka pertama-tama orang-orang Jawa yang hidup mencari nafkah dan kekayaan di Tanah leluhur orang Papua harus pulang, karena itulah hukm alam, hukum manusiawi, dan konsekuensi logis.
Dalam pernyataan ini juga disebutkan bahwa dalam sejarah orang Papua, tidak pernah ada orang Papua mencari nafkah, kekayaan dan kehidupan di pulau Jawa. Yang selalu terjadi ialah justru orang-orang Jawa yang mencari nafkah, beranak-cucu, berketurunan di Tanah Papua, bahkan mati di Tanah Papua, menjadikan Tanah Papua seolah-olah tanah leluhur mereka. Orang Papua tinggal di Jawa bukan cari makan, bukan cari hidup, bukan cari kekayaan, bukan juga karena merindukan hidup di Jawa. Akan tetapi orang Papua tinggal di Jawa dalam rangka mencari ilmu dan dengan ilmu itu dibawa pulang untuk menentang pendudukan, penjajahan, penjarahan, dan pembunuhan yang dilakukan orang Jawa – Indonesia di atas tanah Papua dan atas bangsa Papua.
Dalam pernyaataan ini juga dinyatakan,
Atas nama Moyang kaum Melanesia, leluhur bangsa Papua, para pahlawan yang telah gugur di medan pertempuran dan yang telah menjadi korban orang tak berdosa di tangan NKRI, atas nama anak-cucu dan atas nama Pencipta bangsa Papua, Tuhan Pencita dan Pelindung bangsa Papua, Panghilam Mahatinggi Komando Revolusi semesta alam sepanjang masa, bahwa dikunjungi, ditilik, dan diperhatikanlah Tanah Jawa, Raja Jawa dan segenap penduduknya, diperiksalah sekalian kaum, untuk menunjukkan dan membuktikan, apakah bangsa Papua pernah bersalah kepada tanah dan bangsa Jawa – Indonesia atau sebaliknya, untuk melihat apa sebabnya bangsa Papua dibenci dan dijuluki sebagai hewan, dan untuk membawa keadilan ke atas Bumi ini, demi nama Tuhan. Yesus Kristus, Panglima Revolusi Mahatinggi Smesta Alam, Spenjang Masa. Amin
An. Sekalian makhluk penghuni Bumi Cenderawasih,
Mathias Wenda
Kepala Suku Lani
Baca juga:
Copyright ©Papua Post | Papua Merdeka News
Tanggapan anda, Silahkan beri KOMENTAR di bawa postingan ini…!!!
Mahasiswa harus ambil keputusan untuk pulang kepapua, Tanah yang penuh dengan susu dan madu.
Kepulanga orang Papua ke Papua sudah merupakan keputusan yang tepat, sekaligus pukulan telak buat Indonesia, dan kembali sama-sama pertahankan harga diri bangsa dan rakyat kita.
Karena jati diri kita adalah identitas kita yang sesungguhnya !!!
(h) (h) (h)
Orang jawa ke papua mereka bisa menyesuaikan dwngan adat papua dan menghargai tuan rumah.
Tapi kenapa sebagian orang papua yang ke jawa masih tidak bisa menghargai adat orang jawa.
Ingat kami orang jawa selalu menyamakan harga dan martabat manusia.
Kalian orang papua harus bersyukur karena tidak seperti suku indian di amerika dan suku aborigin di australia.
SAYA SUKU MINAHASA (MANADO SULAWESI UTARA) MENDUKUNG PENUH MASYARAKAT PAPUA 😀
TUHAN YESUS MEMBERKATI PAPUA :))
SAVE PAPUA
Saya Orang Manado, Mohon Maaf Jika pernah terjadi Konflik antara Manasiswa Papua dan Manado, Tetapi Bukan berrti Kita Harus bermusuhan karena Kita adalah saudara, Hal ini tidak pernah kita inginkan Terjadi..
Kiranya Tuhan Memberkati Semua Saudara2 Kita yang ada di Papua.
Sy setuju juga…
saya orang maluku, mendukung keputusan saudara2 kami dari indonesia timur,,, di papua mereka punya universitas cendrawasih kenapa harus jauh2 ke pulau jawa mencari ilmu?! toh intinya sama, mencari secarik kertas yg mereka sebut ijasah!!
pertahankan harga diri rakyat papua,, orang timur kuat!!
biar mereka rasakan bagaimana jika penduduk jawa yang tinggal, bekerja, dan beranak pinak di papua di pulangkan ke tanah jawa yang penuh sesak itu,, bisa dibayangkan apa yg akan terjadi di pulau jawa?? 🙂 :d
Mahasiswa Papua se-Jawa Bali, Buatkanlah suatu Surat Persetujuan Penukaran Pemulangan Penduduk, Karena yang jelasnya Bangsa Monyet tidak bisa tinggal bersamaan dengan Bangsa Manusia, Manusia yg sengan hidup di Habitat Monyet Kembali ke Habitatnya dan Bangsa Monyet yang di Usir Kembali ke Asalnya, dan Surat tersebut di Setujui Oleh Kepala Suku adat Masing-masing dan Tokoh Agama dan serta diberi tandatangan Persetujuan dan tinggalkan Kolom Untuk Persetujuan Dari Sultan DIY dan satuh Kolom Oleh Presiden Republik Indonesia/Joko Widodoyang. Jika sudah semuanya dan Kirimkan ke ke2 Propinsi Papua sei leh Gubernur Papua dan di Tempel di tempat-tempat strategis dan berikut di kampanyekan terkait pemulangan
Demikian biar Lebih Meruncing Kepada Teknis Kepulangan ke-2 Bangsa yang berbeda Tersebut
Atau Versi ke-2 yakni :
Buatlah surat dan Pertama-tama di tandatangani Oleh Sultan DIY, muntuk menunjukan Komitmennya terkait bahasa yang sudah di keluarkan di publik yang sdh menjadi bahan konsumsi umum yang harus menunjukan Komitmennya dalam bembubuhi penandatanganan, bertolak dari itu dll lagi mengikuti. dan Jikalau tidak mau berarti Buat Surat Resmi Tertulis Dari Sultan DIY terkait Permintaan maaf dan yang tak kalah pentingnya lagi Terkait Surat Pernyataan Ketidak Berulangan Kembali, Demikian biar lebih meruncing lagi untuk bisa kita mengetahui terkait Kebesarannya dalam Berbicara di Publick dan Tertuang dalam Penandatanganan Sama_Karna Jati Diri kami Jangan di Injak, dan Perlu ketegasan disini dalam Berbicara dan Surata Resmi darinya si penanggung jawab, Demikian share kali ini biar lebih meruncing
Saya sangat setuju dengan semua upaya pemerintah provinsi PAPUA Yang memutuskan soal mahasiswa Papua di Yogya Yakni musti di Pulangkan, Dan saya juga akan sangat menghargai dan sangat berterimah kasih kalo bangsa jawa yang ada di Papua akan segera di pulangkan ke Tanah mereka di Sejawa Bali dan Sumatra serta sulawesi dan kalimantan.�� �� hingga dari situlah kami bangsa melanesian bisa menikmati dan melaksanakan nasib kami sendiri di Tanah kami yang kaya akan Alam serta isinya.�
Sumber: http://www.tabloid-wani.com/2016/07/Mmathias-wenda-orang-papua-di-tanah-jawa-pulang-berarti-orang-jawa-di-tanah-papua-juga-pulang.html?showComment=1470636224458&m=1#c1299150490211017263
jawa punya kepala suku hahah ngakak aku…orang jawa itu hampir 100 juta di seluruh dunia, gak mungkin punya kepala suku lah.. papua=tribe, jawa=etnic/race
nih biar tambah panas kuping kalian haha..
1. jawa punya kerajaan dari jaman dahulu dan sampai sekarang kerajaan di jawa ini (jogja) menjadi satu-satunya kerajaan yang masih eksis di indonesia. kerajaan lain di luar jawa udah punah tinggal kenangan.
2. presiden indonesia kebanyakan dari jawa, karena otak cerdas, bermain tenang, tdk mudah tersulut emosi dan paling penting banyak jumlahnya. 50-100 tahun ke depan mungkin masih dipegang orang jawa..jadi siapin aja cucu kalian hahah
3. ekonomi pulau jawa menyumbang hampir separuh ekonomi nasional.. jakarta 18%, jatim 15%, jabar 14%. kalian pikir bangun jalan tol dan bangun kereta cepat itu pake duit negara. itu pake duit investor, dan investor mau menanamkan uangnya di pulau jawa karena market di jawa ini besar, infrastruktur juga menunjang. beda dengan jalan-jalan di pulau kalian itu dibangun pake apbn, pemerintah cuman kasian sama penduduk pulau kalian. misal pabrik coca cola, mereka gak mungkinlah bangun pabrik di papua sedangkan di jawa marketnya lebih banyak dan dekat pulak. kalo ada perusahaan yang investasi di sana itu kebanyakan investasi di bidang eksplorasi dan hasil eksplorasinya dibawa mentah-mentah ke luar negeri jadi orang papua cuman bisa plonga-plongo melihat emas di tanah mereka diambil asing..wkwkwkwkw perusahaan itupun juga gak bisa merekrut orang asli papua dan pekerjanya didatangkan dari luar papua. alesannya klasik orang papua asli GAK SIAP.
4. pulau jawa adalah pusat politik, sosial, budaya di indonesia serta pusat pendidikan dimana 10 universitas top di indonesia ada di jawa, pelabuhan tersibuk pertama-kedua, bandara tersibuk pertama-kedua dan jaringan kereta api tersibuk di indonesia juga terletak di pulau jawa..haahahah mau salahin siapa? salahin soeharto? gegara dia sentralistik dan otoriter? btw otoda udah hampir 18 tahun tuh udah mending belum nasib kalian..atau tambah buruk? ngeluh terus tiap tahunnya tau-tau entar udah 32 tahun ngeluhnya.. trus baru deh nyadar soeharto aja 32 tahun bisa membuat pulau jawa maju eh kalian 32 tahun cuma bisa ngeluh, manja, korupsi, mabuk, dan perang suku hahah..
5. pulau jawa pusat hiburan mau denger berita kantornya di jawa, mau liat konser penyanyi papan atas di jawa tempatnya, bikin film (syutingnya sih di luar pulau) tapi bioskopnya di pulau jawa.
6. listrik. kemarin orang bali ngancam mau pisah dari NKRI, terserah tp yang jelas pulau bali bakal gelap gulita lah..wong listriknya aja masih nyalur dari jawa, listrik sumatera juga minta dipasok dari jawa..heran manusia cuma sedikit minta listrik banyak, mau dihambur-hamburin tuh energi buat lampu di taman kota atau kantor walikota, atau buat lampu masjid biar mewah..
Walupun pulau jawa nantinya sesak pikir otak Bikin pulau reklamasi .
Santai bung.. jika ini kompetisi kehidupan maka ada alasan mendasar kenapa dan bagaimana.dan alam tahu harus condong mana, apa anda pernah benar2 bertanya apa masalahnya..