Pimpinan ULMWP bersama dengan Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare (baju biru). Foto: freewestpapua.org |
Pada hari Kamis (14/07) di Honiara ibukota Kepulauan Solomon, para pimpinan Melanesia diperdebatkan saat KTT MSG terkait keanggotaan penuh ULMWP dalam MSG. Namun hasil keputusannya ditunda hingga bulan September mendatang, setelah ULMWP dapat memenuhi kriteria keanggotaan.
Baca juga:
- MSG Tunda Keputusan Keanggotaan ULMWP
- West Papua akan Segera Berada Sejajar dengan Negara-Negara Pasifik
Tapi Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Desra Percaya percaya MSG tidak akan memberikan ULMWP sebagai keanggotaan penuh.
“Partisipasi aktif dan lobi intensif oleh delegasi Indonesia, yang juga termasuk perwakilan dari lima provinsi, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat, telah meyakinkan para pemimpin MSG tidak menerima aplikasi keanggotaan ULMWP ini,” kata Desra.
Bahwa “lobi intensif” dari Jakarta berarti Papua Nugini dan Fiji cenderung untuk mempertahankan oposisi mereka terhadap tawaran ULMWP ini. Kedua negara mengatakan mereka menghormati kedaulatan Indonesia.
Insentif Ekonomi
Desra mengatakan wilayah Melanesia berdiri untuk manfaat ekonomi dari hubungan lebih dekat dengan Indonesia.
“Gabungan perhimpunan dari negara-negara Asia Tenggara PDB US$ 2,6 triliun dengan
jumlah penduduk sekitar 622 juta orang,” katanya. “Hampir seperempat
miliar populasi ini hidup di Indonesia, termasuk 11 – juta penduduk
Melanesia.”
penuh di MSG dan upaya penundaan yang di dilakukan oleh Indonesia tidak mempengaruhi komitmen kita.
Copyright ©Solomon Star News
Tanggapan anda, Silahkan beri KOMENTAR di bawa postingan ini…!!!