AMP-KK Bandung saat sedang menggelar diskusi tentang New York Agreement yang adalah adalah awal proses Genosida di Papua 15/08/2016. Numbungga |
PERINGATAN PERJANJIAN NEW YORK AGREEMENT YANG KE 54 TAHUN 2016
Thema Diskusi:
‘’Perjanjian New York Agreement Bagi Rakyat Papua Adalah Awal Proses Genosida Terhadap Rakyat Papua Hingga Hari ini, dan Sedang Berjalan’’
Gambar: Ilustrasi Ali Murtopo dan kekayaan alam Papua. Doc. WANI |
Lebih ironis lagi, tanggal 7 April 1967 Kontrak Karya Pertama Freeport Mc Moran, perusahaan tambang milik Negara Imperialis Amerika dengan pemerintahan rezim fasis Soeharto dilakukan.Yang mana klaim atas wilayah Papua sudah dilakukan oleh Indonesia jauh dua tahun sebelum PEPERA dilakukan. Sehingga sudah dapat dipastikan, bagaimanapun caranya dan apapun alasannya Papua harus masuk dalam kekuasaan Indonesia.
Penandatangan Kontrak Karya Freeport tahun 1967. Dok WANI |
Tepat 14 Juli – 2 Agustus 1969, PEPERA dilakukan. Dari 809.337 orang Papua yang memiliki hak, hanya diwakili 1025 orang yang sebelumnya sudah dikarantina dan cuma 175 orang yang memberikan pendapat. Musyawarah untuk Mufakat melegitimasi Indonesia untuk melaksanakan PEPERA yang tidak demokratis, penuh teror, intimidasi dan manipulasi serta adanya pelanggaran HAM berat.
Peserta Musyawara PEPERA 1969 |
Sehingga hari ini suda saatnya harus ada pengakuan, dan kepasrahan, oleh Indonesia, Belanda, Amerika dan PBB, buat Rakyat Bangsa Papua Barat dengan yang sedang diperjuangkan melalui kerja-kerja keras anak Bangsa Papua Barat yang hingga saat ini masih sedang dikerjakan bentuk-bentuk perjuangan dari seluruh Rakyat akar rumput dan berbagai unsur elemend Rakyat Bangsa Papua Barat yang senang tiasa menginginkan, sambil menanti Kemerdekaan penuh demi, mempertahankan ‘’Harga Diri dan Ideologi sebagai Bangsa Papua Barat yang besar dan beradap.’’
Hari ini dan, seterusnya kapan dan dimanapun entah siang/malam Aliansi Mahasiswa Papua
(AMP) Jelas berada untuk memastikan dan, mengerjakan akan hal-hal yang kaitannya dengan Hak Menetukan Nasib Sendiri terutama, bagi Rakyat Papua sebagai solusi Demokratis Baginya. Dan kami akan terus menutut/mendesak kepada Indonesia, Belanda, Amerika, dan PBB untuk segerah bertanggung jawab atas pembohongan dan manipulasi sejarah Rakyat Papua yang hingga saat ini masih terus menutup dengan cara sistematis yang sedang ini.
Sehingga, untuk mengakhiri Penjajahan kolonial Indonesia di papua, serta tuanya Imperialisme As, yang lama telah menghancurkan hak-hak demoratik rakyat papua, serta mengeksploitasi sumber daya alam dan rakyat papua. Maka hari ini, 15 Agustus, Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Bandung (AMP) menuntut rezim Jokowi-JK dan PBB untuk segera:
- Berikan Kebebasan dan Hak Menentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua.
- Menutup danmenghentikan aktifitas eksploitasi semua perusahaan Multy National Coorporation (MNC) miliknegara-negara Imperialis ; Freeport, BP, LNG Tangguh, Medco, Corindo dan lain-lain dari seluruh Tanah Papua.
- MenarikMiliter Indonesia (TNI-Polri) Organikdan Non Organikdariseluruh Tanah Papua untukmenghentikansegalabentukkejahatanterhadapkemanusiaanolehnegara Indonesia terhadaprakyat Papua.
Baca Direkomendasi: (Data Fakta Sejarah Papua Barat)
Salam Pembebasan!