Dark
Light
Today: October 7, 2024
8 years ago
137 views

Pegiat Papua ‘Ditangkap’ Saat unjuk Rasa Kemerdekaan di Jakarta

Pegiat Papua 'Ditangkap' Saat unjuk Rasa Kemerdekaan di Jakarta
Para aktivis Indonesia non-Papua yang belum lama ini mendeklarasikan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI- West Papua) bersama Aktivis Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) saat dihadang oleh Polisi ketika hendak menuju ke bundaran Hontel Indonesia (HI), Jakarta 1/12/2016.
Jakarta — Ratusan pegiat ‘ditangkap’ saat unjuk rasa kemerdekaan Papua di sekitar Bundaran HI, Jakarta, namun polisi menyatakan mereka menyerahkan diri.
Para pengunjuk rasa itu memprotes penangkapan lima kawan mereka yang dilakukan polisi sebelumnya. Mereka menyatakan tidak akan bubar jika kelima orang itu tak dibebaskan dan siap ditangkap.
Pegiat Papua 'Ditangkap' Saat unjuk Rasa Kemerdekaan di Jakarta
Unjuk rasa menuntut Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi Rakayat Papua kali ini adalah pertama kalinya melibatkan para aktivis Indonesia non-Papua di Jakarta 1/12/2016.
Pegiat Papua 'Ditangkap' Saat unjuk Rasa Kemerdekaan di Jakarta
Terjadi dorong-dorongan. Polisi berulang kali mengatakan lewat pengeras suara, bahwa para pegiat bisa melakukan unjuk rasa, namun tidak boleh membawa atribut bintang kejora, lambang kemerdekaan Papua, 1/12/2016..
Pegiat Papua 'Ditangkap' Saat unjuk Rasa Kemerdekaan di Jakarta
Para aktivis bertahan di tengah semprotan meriam air 1/12/2016.
Ini merupakan aksi tahunan setiap 1 Desember, menandai apa yang mereka sebut sebagai peringatan kemerdekaan Papua yang dirampas.
Ini pertama kalinya aksi tahunan ini melibatkan para pegiat Indonesia non Papua.
Mereka belum lama ini mendeklarasikan berdirinya Front Rakyat Indonesia utuk West Papua (FRI- West Papua) untuk mendukung hak rakyat Papua menentukan nasib sendiri.
Unjuk rasa dijaga ketat oleh polisi anti huru-hara dengan jumlah yang hampir sama dengan para pemrotes.
Pegiat Papua 'Ditangkap' Saat unjuk Rasa Kemerdekaan di Jakarta
Polisi berusaha membubarkan massa berikat kepala bintang kejora dengan semprotan meriam air, 1/12/2016.

Copyright ©BBC IndonesiaHubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.