Desra Percaya. |
Jakarta — Kementerian Luar Negeri mengklaim The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) gagal mendapatkan keanggotaan penuh di Melanesian Spearhead Group (MSG). Dirjen Asia Pasifik Afrika Desra Percaya mengatakan, subkomite bidang hukum dan keanggotaan (Subcommittee on Law and Institutional Issues) di MSG tidak menyepakati pemberian status tersebut.
“Dalam pembahasan subkomite itu tidak ada kesepakatan untuk memberikan posisi ataupun status kepada ULMWP sebagai anggota penuh jadi tidak ada keputusan. Karena tidak ada keputusan ya tidak bisa dibahas apa-apa lagi, karena mandat dari leaders, pemimpin di summit kemarin adalah untuk didiskusikan. Tapi faktanya di lapangan bahwa dalam subkomite itu tidak ada kesepakatan, jadi dengan demikian ya mati,” kata Desra di Kantor Staf Kepresidenan, Veteran, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2017).
Desra yakin upaya Gerakan Bersatu Pembebasan Papua Barat selanjutnya tetap akan kandas. Ini lantaran, sejak 1 Januari lalu tampuk kepemimpinan MSG telah dipegang Papua Nugini. Kata dia, Papua Nugini diyakini tidak akan mendukung ULWMP karena sangat menghormati kedaulatan Indonesia.
“Jangan lupa kenapa waktu itu didorong keras, karena ketuanya MSG adalah Solomon Island kan. Nah sekarang mulai 1 Januari ketuanya adalah PNG, dan PNG itu sangat mendukung Indonesia, sangat menghormati kedaulatan wilayah Indonesia, jadi PNG tidak akan menyetujui adanya upaya untuk memasukkan ULMWP,” ujar Desra.
Pertemuan MSG di Honiara, Kepulauan Salomon pada 13-14 Juli 2016 menunda keputusan keanggotaan ULMWP. Ini lantaran Sub Komisi Hukum MSG memasukkan kategori negara dalam panduan keanggotaan. Akibatnya menutup peluang bagi ULMWP dan juga FLNKS Kanak Socialist National Liberation Front), gerakan separatis Kanak di Kaledonia Baru.
Copyright ©KBR | Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com