Masyarakat yang hadir dalam syukuran sedang mendengarkan pidato politik ULMWP. Foto: Wesai |
Wamena — Masyarakat Papua di Wilayah adat Lapago yang terdiri dari 3 suku besar , Lanny , Yali dan Hubula menggelar Ibadah Syukuran atas capaian kerja-kerja United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) sejak didirikan hingga tahun 2017 ini. Capaian terakhir yang disyukuri adalah kebijakan protokol MSG terhadap ULMWP sebagai anggota dan penyediaan ruang kerja khusus di sekretariat MSG yang diberikan secara resmi kepada ULMWP.
Syukuran yang dipusatkan di halaman kantor ULMWP dalam negeri, Jl. Trikora Kompleks Maplima Wamena, Senin (06/02/2017) itu dihadiri sekitar 1.500 orang masyarakat Papua. Kehadiran masyarakat ini sekaligus memperingati 2 tahun diterimanya ULMWP sebagai anggota observer di MSG yang hampir bertepatan dengan HUT Pekabaran Injil di Papua 5 Februari 2015 lalu.
“Dalam usia yang muda ULMWP telah berhasil mencapai berbagai kemajuan politik,” kata Pdt. Theo Wetipo, S. Th, saat membacakan pidato tertulis Sekretaris Jenderal ULMWP Octovianus Mote
Dikatakannya, dalam tahun pertama ULMWP bukan saja menjadi anggota observer MSG namun juga mampu menetapkan masalah Papua dalam agenda utama pertemuan tahunan forum negara-negara Kepulauan Pasifik. Sedangkan dalam tahun kedua ULMWP sukses memastikan bahwa Papua bukan lagi masalah negara-negara di kawasan Melanesia melainkan menjadi masalah kawasan Pasific
“Hal ini terlihat jelas dengan menguatnya masalah Papua dalam pertemuan tahunan kepala negara-negara Pulau Pasifik, di Phon Pei, ibukota Negara Federasi mikronesia. Dalam komunike, mereka nyatakan bahwa masalah hak asasi manusia Papua akan selalu berada dalam agenda pertemuan tahunan mereka” katanya
Baca ini: LP3BH: Kedudukan Hukum ULMWP Kuat di MSG
Sementara itu, Octovianus Mote yang dihubungi Jubi mengakui kemajuan luar biasa ULMWP adalah saat Ketua Melanesia Spearhead Group (MSG), Manasye Sogavare membentuk wadah baru bernama Pacific Island Coalition on West Papua (PICWP).
“Buah komitmen dari wadah ini telah kita saksikan bersama saat tujuh kepala negara berpidato di depan sidang umum PBB. Semua fakta ini perlu dipahami secara baik agar tidak terpancing isu murahan yang disebarkan oleh pemerintah Indonesia dan kaki tangannya” ujar Mote.
Lanjut Mote, propoganda murahan itu misalnya ada pihak yang mengklaim ULMWP bukan anggota MSG, padahal saat ini Indonesia dan ULMWP duduk setara dalam setiap pertemuan resmi pimpinan MSG, protocol MSG memperlakukan ULMWP sebagai anggota yang memiliki hak sama.
“Di awal tahun 2017 tepat tanggal 17 Januari, ULMWP resmi mendapatkan ruang kerja di sekretariat MSG” kata Mote.
Syukuran yang dilakukan hanya sehari setelah HUT Pekabaran Injil tersebut dirangkaikan juga dengan pengukuhan 31 pengurus dewan adat sub suku dari delapan kabupaten di Papua
Baca juga: Indonesia Sedang Kehilangan Melanesia
Kegiatan ini berlangsung dibawah pengawasan aparat kepolisian Polres Jayawijaya. Ibadah Sukuran dan pengukuhan pengurus sub suku dewan adat itu dipimpin Pdt. Isak Asso. Upacara dilakukan secara adat masyarakat Pegunungan Tengah dengan menyembelih 12 ekor babi dan makan bersama. Para polisi dari Polres Jayawijaya yang mengamankan kegiatan itupun ikut makan bersama dengan masyarakat yang hadir dalam syukuran tersebut. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI | Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com