Hearing DPRD dengan RSUD Merauke. |
Merauke — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke memanggil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, dr. Nevil Mustika, terkait sejumlah persoalan yang dikeluhkan masyarakat selama ini.
Pertemuan yang berlangsung Rabu (5/7/2017), dipimpin Ketua DPRD Merauke, Fransiskus Sirfefa didampingi H. Marotus Solikah (wakil ketua) dan dihadiri Dirut RSUD, Nevil Mustika.
“Kami ingin agar Dirut RSUD memberikan penjelasan terkait sejumlah persoalan yang terjadi, Karena banyak keluhan disampaikan masyarakat,” ujar Sirfefa.
Sementara menurut anggota dewan lainnya, Wiwit, ada keluhan masyarakat terkait listrik di rumah sakit yang sering mati hidup, terutama di bangsal-bangsal maupun di ruangan ICU. Bahkan, sejumlah peralatan kesehatan tak berfungsi baik.
Persoalan lainnya adalah keluhan bagi warga yang mengantongi kartu BPJS. Dengan kartu itu, dipastikan mereka tak harus membayar obat lagi. Namun kenyataannya, saat hendak ke apotek rumah sakit, diberikan resep membeli obat di luar.
“Saya kira ini persoalan serius yang perlu disikapi manajemen RSUD Merauke. Karena banyak keluhan pasien maupun keluarganya saat berada di rumah sakit,” ujarnya.
Menanggapi itu, Direktur RSUD Merauke, dr. Nevil Mustika mengatakan, khusus untuk listrik, diakui sering mati hidup.
“Memang kami mempunyai dua mesin khusus untuk mengantisipasi jika listrik dari PLN mati mendadak,” tuturnya.
Namun, katanya, dua mesin dimaksud, kapasitasnya terbatas. “Tahun ini ada anggaran yang dialokasikan untuk pembelian satu unit mesin lagi, termasuk perbaikan jaringan listrik di rumah sakit,” katanya.
Khusus berkaitan dengan resep obat yang dibeli dari luar, pihak rumah sakit bekerjasama dengan Kimia Farma. Jadi, kalau di apotek rumah sakit obatnya habis, dapat mengambil di apotek Kimia Farma. Nanti pembayaran dilakukan rumah sakit. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com