Dark
Light
Today: October 8, 2024
7 years ago
72 views

FKM-AP Yogyakarta Menolak Rencana Pembangunan Pangkalan Militer TNI AU di Wamena

Usai diskusi dan pembacaan pernyataan sikap FKM-AP wilayah Yogyakarta
Yogyakarta, Tabloid WANI — Setelah beberapa hari lalu mahasiswa se- Pegunungan Jayawijaya, Papua di Malang menyatakan sikap menolak pembangunan pangkalan militer TNI AU di Wamena, mahasiswa Papua yang bergabung
dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Anak Panah Koordinator Wilayah Yogyakarta pun mengadakan diskusi terkait rencana
pembangunan pangkalan militer TNI AU tersebut, dan berakhir dengan sebuah
pernhyataan sikap, Selasa (25/07/2017)

Baca ini: TNI AU Rencana Bangun Pangkalan di Wamena untuk Tol Udara

Dalam diskusi tersebut mereka menemukan beberapa poin yang akan berdampak
negatif menimpa masyarakat kabupaten Jayawijaya, Pegunungan Tengah
dan Papua pada umumnya dari kehadiran pangkalan militer TNI AU tersebut.

Pernyataan sikap tersebut, diantaranya seperti, masyarakat akan kehilangan
tanah adat yang merupaka tempat bermukim serta berkebun dan lain sebagainya,
menjadi peluang bagi para investor asing (non Papua) untuk masuk ke Wamena,
Pegunungan tengah dan Papua pada umumnya dan akan terjadi penggusuran rumah
warga di sekitaran lapangan terbang guna memperlebar lapangan terbang.
Mereka pun menemukan bahwa, pemerintah kabupaten
Jayawijaya sudah melakukan sebuah perjanjian dengan pihak TNI AU  untuk
menyiapkan lahan kosong dan TNI AU menyiapkan armada angkatan udara dan dengan
demikian akan menambah jumlah personil militer di Wamena dan pegungan tengah
dan Papua pada umumnya. 
Dari beberapa poin yang mereka temukan diatas
mereka menyimpulkan bahwa, pemerintah dalam hal ini bupati dan sekda sudah
gagal membangun Jayawijaya tanpa militer, membuka ruang bagi para kapitalis
dalam hal ini para inverstor untuk menghisap atau mengeksploitasi seluas-luas
potensi sumber daya alam demi kepentingan individu atau kelompok tertentu.
Kehadiran militer ini pun menurut mereka bukan
untuk rakyat melainkan untuk mengamankan para invertor asing (NON OAP) untuk
mengeksploitasi potensi sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, dengan
demikian akan mematikan perekonomian masyarakat lokal atau orang asli papua
setempat.
Mereka pun beranggapan bahwa, pemerintah sudah mencuri tanah adat
milik masyarakat adat setempat untuk untuk keperntingan membangun pangkalan
militer dimaksud.
Dari beberapa poin dan kesimpulan diatas mereka
menyatakan sebuah sikap dengan tegas menolak rencana pembangunan pangkan
militer TNI AU di Wamena tersebut.(*)

Posted by: Fransiskus Huby
Copyright ©Tabloid WANI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.