Polisi Kolonial Indonesia saat menggerebek tempat ibadah HUT di Sekretariat KNPB Wilayah sentani di Jayapura, Minggu (09/06/2017). Foto: KNPB Sentani. |
Menurut laporan Juru Bicara (Jubir) Nasional KNPB, Bazoka Logo kepada WANI mengatakan, pihak kepolisian telah merampas spanduk ibadah dan merobek bendera KNPB serta melarang mereka untuk tidak melakukan ibadah peringatan HUT KNPB wilayah Sentani yang ke-VII tersebut.
“Polisi rampas spanduk dan robek bendera KNPB serta melarang KNPB Wilayah Sentani memperingati HUT VII” ujarnya via telepon seluler.
Ia juga melaporkan, Polisi mendatangi tempat kegiatan dengan kekuatan senjata dan atribut militer lengkap.
Panitia HUT dan pengurus KNPB Wilayah Sentani telah berupaya untuk bernegosiasi dengan pihak Kepolisian, namun hal itu tidak diindahkan oleh Polisi dan mereka merampas serta merusak semua atribut yang dipakai dalam kegiatan ini.
Setelah Polisi Kolonial Indonesia tersebut melakukan itu, mereka membatasi agar KNPB Wilayah Sentani melakukan ibadah hanya dalam waktu 20 menit saja, lalu ibadah tersebut dibubarkan paksa oleh Polisi.
Dalam laporan Jubir Nasional KNPB, Bazoka mengatakan, dalam undang-undang Pasal 28 E ayat (1) tentang Kebebasan Beragama telah menjamin untuk setiap orang berkehendak melakukan Ibadah, namun anehnya, khusus di Papua, Ibadah harus dilaporkan kepada Polisi.
“Terkesan bahwa setiap orang hendak beribadah dan bersyukur dalam Doa, tapi khusus di West Papua harus lapor polisi Indonesia, ini aneh” ujar Jubir Nasional KNPB.
Bazoka membenarkan bahwa, sikap dan tindakan Kolonialisme Indonesia di Papua sangat hidup untuk membungkam seluruh ruang, agar kebebasan berpendapat dan berekspresi di Papua lumpuh secara total.
Ia mengatakan, kolonial Indonesia ada untuk mempersempit/membatasi kehidupan orang Papua di West Papua untuk menuju pada penindasan yang terstruktur dan berujung pada pemusnahan Orang asli Papua (OAP) atau Manusia pribumi setempat (Papua).
Menurut Bazoka, sikap dan tindakan kolonialisme Republik Indonesia terhadap bangsa Papua ini merupakan suatu ajaran kepada orang Papua, agar tetap untuk berjuang demi memperoleh kedaulatan Politik bagi West Papua yang di rampas oleh Kolonial Indonesia.
Berikut ini Foto-fotonya:
Polisi Kolonial Indonesia saat menggerebek tempat ibadah HUT di Sekretariat KNPB Wilayah sentani di Jayapura, Minggu (09/06/2017). Foto: KNPB Sentani. |
Polisi Kolonial Indonesia saat menggerebek tempat ibadah HUT di Sekretariat KNPB Wilayah sentani di Jayapura, Minggu (09/06/2017). Foto: KNPB Sentani. |
Polisi Kolonial Indonesia saat menggerebek tempat ibadah HUT di Sekretariat KNPB Wilayah sentani di Jayapura, Minggu (09/06/2017). Foto: KNPB Sentani. |
Polisi Kolonial Indonesia saat menggerebek tempat ibadah HUT di Sekretariat KNPB Wilayah sentani di Jayapura, Minggu (09/06/2017). Foto: KNPB Sentani. |
Polisi Kolonial Indonesia saat menggerebek tempat ibadah HUT di Sekretariat KNPB Wilayah sentani di Jayapura, Minggu (09/06/2017). Foto: KNPB Sentani. |
Polisi Kolonial Indonesia saat menggerebek tempat ibadah HUT di Sekretariat KNPB Wilayah sentani di Jayapura, Minggu (09/06/2017). Foto: KNPB Sentani. |
Polisi Kolonial Indonesia saat menggerebek tempat ibadah HUT di Sekretariat KNPB Wilayah sentani di Jayapura, Minggu (09/06/2017). Foto: KNPB Sentani. |
Copyright ©KNPB News | Tabloid WANI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com