Ratusan aktivis KNPB wilayah Nabire ditangkap dan diangkut ke dalam truk Polres Nabire di Bukit Meriam disaksikan seorang mama Papua. |
Paniai – Ratusan orang aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Nabire dikabarkan telah ditangkap Kepolisian Resort (Polres) Nabire dan diamankan di Polsek Nabarua.
Komisi Diplomasi Bidang Pendidikan Politik KNPB Nabire, Alexander Pigai ketika dikonfirmasi Jubi mengatakan, penangkapan itu ketika pihaknya long march ke Polres setempat guna menuntut dua orang rekannya yang ditahan oleh polisi, Senin(3/7/2017).
“Penangkapan itu terjadi jam 10.05 WP tadi di Meriam, saat kami turun jalan menuju Polres Nabire untuk meminta kepada Kapolres dan jajarannya bebaskan dua rekan kami, yakni Andi Yeimo dan Samuel Kobepa,” ungkap Alexander Pigai, Kamis, (6/7/2017).
Ia menjelaskan, dua rekan itu di halaman Polres Nabire ketika pihaknya meminta bebaskan seorang aktivis KNPB Nabire, Yanto Waine yang ditangkap saat membagikan selebaran untuk peringati 1 Juli sebagai hari Proklamasi Papua Barat.
“Yanto Waine hilang tiga hari sejak tanggal 30 Juni hingga 2 Juli. Ketika kami telusuri ternyata ia ditahan di Polres Nabire. Yanto ditangkap ketika sedang bagi selebaran di Jln. Medan, Karang Mulia. Tanggal 4 Juli 2017, pagi-pagi anggota KNPB Nabire kembali mendatakan diri untuk pergi ke Polres Nabire, menuntut segera membebaskan Yanto Waine yang ditangkap itu,” katanya menjelaskan.
Menurut dia, tepat pukul 12.00 WP pihaknya yang berjumlah 30 orang pergi ke Polres Nabire. Sesampai di sana mereka bernegoisasi dengan polisi terkait penangkapan Yanto Waine yang sudah menjelang empat hari di penjara. “Pukul 15.00 sore, semua anggota KNPB dipukul oleh polisi dan saat itu, Andi Yeimo dan Samuel Kobepa ditahan dan anggota lainnya (28 orang) dipaksa keluar ke depan di jalan raya,” katanya.
“Jam 4 sore, semua anggota yang berjumlah 28 ini disuruh masuk kembali ke halaman Polres. Dari halaman Polres, polisi mengaku berjanji kepada kami bahwa, Yeimo, Samuel Kobepa dan Yanto Waine akan dibebaskan paling lambat tanggal 5 Juli, tapi hanya Yanto Waine yang dibebaskan,” ungkapnya.
Juru Bicara KNPB Nabire, Deserius Goo mengungkapkan, pihaknya kembali menuntut untuk bebas dari genggaman penindasan, namun berujung pada penangkapan.
Secara terpisah, dan untuk memastikan peristiwa penahanan dan penangkapan itu, jurnalis Jubi menghubungi Kapolres Nabire AKBP. Sonny Sanjaya melalui telepon selularnya sebanyak dua kali, namun tidak memberikan jawaban termasuk pesan singkat short message sent (SMS) juga tak direspon. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com