Dark
Light
Today: December 10, 2024
7 years ago
431 views

Perjanjian Roma : Salah Satu Upaya Para Pencuri Yang Rakus

Perjanjian Roma : Salah Satu Upaya Para Pencuri Yang Rakus
Foto : Perjuangan Pembebasan Nasional West Papua. (Ilustrasi).doc

UPAYA PARA PENCURI YANG RAKUS

(Perjanjian Roma 30 September 1962)

Oleh M. Huby

OPINI — Dengan melihat dan mempelajari isi dalam Perjanjian Roma yang di tanda tangani oleh Amerika Serikat, Belanda dan Indonesia tanpa melibat orang asli West Papua sebagai memilik dan tuan diatas tanah West Papua,ibarat salah seorang pencuri yang rakus dan haus harta kekayaan orang lain yang berlimpah sehingga, dengan penuh percaya diri melakukan stretegi guna mencuri kekayaan yang di miliki oleh orang tersebut tanpa mempedulikan nasib pemilik.

Setelah Indonesia dan Belanda melakukan perjanjian New York yang di lakukan pada, 15 agustus 1962 di gedung PBB di New York, Amerika Serikat mengenai proses peralian administrasi pemerintahan West Papua dan pengaturan mengenai proses referendum 1969.

Pada tanggal 30 september 1962 Amerika Serikat, Belanda dan Indonesia melakukan sebuah perjanjian di Roma ibu kota Italia. Perjanjian ini datang karena saran Elsworth Bunker seorang diplomat Amerika Serikat.

Perjanjian Roma ini melanggar pasal 18 perjanjian New York yang mengatakan bahwa, Indonesia akan melakukan pepera dengan bantuan dan partisipasi dari utusan PBB dan stafnya untuk memberikan kepada rakyat yang ada di West Papua kesempatan untuk menjalankan penentuan pendapat secara bebas.

Isi Perjanjian Roma adalah sebagai berikut :

  1. Referendum atau Pepera Untuk dilaksanakan pada tahun 1969 dalam Perjanjian New York 15 agustus 1962, untuk di hentikan atau dibatalkan.
  2. Indonesia memerintah West Papua selama 25 tahun mulai efektif dari bulan Mei 1963 (Aneksasi 1 Mei 1963)
  3. Metode yang dilakukan dalam Referendum atau Pepera akan dilakukan menggunakan system musyawara sesuai dengan praktek parlemen Indonesia.
  4. Laporan akhir PBB mengenai pelaksanaan Pepera di sampaikan kepada majelis umum PBB di terima tanpa debat terbuka.
  5. Negara Amerika serikat bertanggung jawab untuk melakukan investasi melalui perusahaan Negara Indonesia untuk eksploitasi mineral, minyak bumi dan sumber daya lainnya di West Papua.
  6. Amerika Serikat menjamin Asian development bank US$ 30 juta di berikan kepada United Nation Development Programe (UNDP) untuk mengembangkan West Papua untuk selama 25 tahun.
  7. Amerika Serikat menjamin dana bank dunia untuk Indonesia untuk merencanakan dan melaksanakan program trasmigrasi dimana Indonesia dimukinkan di West Papua mulai tahun 1977.
Perjanjian ini ditandatangani di ibu kota Italia, Roma pada 30 september 1962 setelah Perjanjian New York 15 agustus 1962 di markas besar PBB. Yang di tanda tangani oleh Indonesia, Amerika Serikat dan Belanda.

Di dorong oleh kepentingan politik Indonesia dan kepentingan ekonomi Amerika Serikat berbagai upaya dilakukan guna mencapai kepentingan tersebut, selain Perjanjian New York dan Perjanjian Roma diataranya seperti, Koferensi Meja Bundar (KMB), konferensi Asia Afrika (KAA), presiden Indonesia Soekarno mengumandangkan TRIKORA hingga berbagai operasi militer di lakukan di seluruh West Papua.

Atas dasar kepentingan ekonomi dan politik kedua Negara ini mengakibatkan nasib masa depan rakyat dan bangsa West Papua hingga detik ini di hancurkan melalui berbagai macam taktik dan strategi penindasan atau penjajahan.

Model penjajahan gaya baru yang digunakan oleh Indonesia adalah melalui beragam program seperti, Otonomi Khusus (OTSUS), Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B), pemekaran kabupaten/kota/provinsi, Keluarga Berencana (KB), transmigrasi gelap, program 1 desa/kampung 1 milyar, perampasan tanah adat, monopoli di aspek ekonomi yang di kuasai oleh orang Indonesia yang berwatak kapitalis (bukan rasis tapi ini fakta) dan pembunuhan dengan berbagai macam cara dalam berbagai aspek kehidupan di berbagai sector (Pendidikan, Ekonomi, Sosial,Budaya,Politik dan HAM).

Dengan demikian untuk mengakhiri semua penderitaan rakyat dan bangsa West Papua harus merdeka secara utuh dari cengkraman colonial Indonesia melalui, hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis.

Bahwa Indonesia tidak menginginkan orang Papua, Indonesia hanya mengimginkan tanah dan sumber daya alam yang terdapat di dalam pulau Papua. Kalau orang Papua ingin merdeka, silahkan cari pulau lain di Pasifik untuk merdeka. Atau minta orang Amerika mediakan tempat di bulan untuk orang-orang Papua menempati di sana. Ali Murtopo, 1966

Daftar Pustaka :
http://oppb.webs.com/Buletin.pdf 

————-
Penulis adalah Mahasiswa Papua.

Posted by: Frans Huby
Copyright ©Tabloid WANI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.