Dark
Light
Today: November 8, 2024
7 years ago
89 views

Ketua STTB: Peminat Sekolah Teologi Berkurang, Gereja Harus Kaderkan Pemuda

Ketua Sekolah Tinggi Teologia Baptis Papua, Meson Yigibalom, saat membuka pintu asrama mahasiswa STTB, Selasa (4/10/2017) – Foto: Yance Wenda.

Sentani — Pemuda adalah tulang pungung gereja. Karenanya, Persekutuan Gereja-Gereja Baptis (PGGB) Papua di Wilayah Jayapura dan Kabupaten Lanny Jaya harus mengkaderkan generasi penerus gereja di setiap gereja untuk melanjutkan studi teologi.

“Pihak gereja harus memberi motivasi dan mendorong anak-anak muda untuk bisa mengambil keputusan agar ia dapat belajar teologi. Kita sudah menyampikan informasi. Tapi kendalanya, gereja-gereja di wilayah itu tidak menyambungkan ke gereja setempat. Padahal yang harus ada disini itu pemuda dan gereja setempat,” kata Ketua Sekolah Tinggi Teologi Baptis (STTB) Papua, Meson Yigibalom, kepada Jubi, Jumat (6/10/2017).

Sosialisasi yang selama ini sudah dilakukan namun kadang terputus sehingga minat dari kalangan Baptis dirasa sangat kurang. Setiap tahun hanya sekitar 10 hingga 15 orang Baptis mengambil kuliah teologi.

“Tahun lalu sekitar 40 orang dan tahun ini kurang dari 20 orang. Tahun lalu kami mengadakan beberapa kegiatan retreat dan kebaktian kebangunan rohani di Wamena dan itu bisa menarik cukup banyak anak muda untuk ambil kuliah teologi,” ucap Meson.

Ia juga berharap ke depan ada sosialisasi dan pelayan yang dilakukan langsung di lapangan agar orang-orang yang terpanggil melanjutkan studi teologi dapat menjadi pelayan.

“Kalau dapur rohani semakin berkurang maka ke depan yang akan melayani juga akan semakin berkurang. Karena itu gereja harus berpikir bagaimana merekrut kader muda. Kadang gembala sidang punya kelemahan, mereka merasa nyaman di tempatnya dan tidak mendorong pemuda untuk mengambil keputusan. Kita harus berbicara pentingnya pekerjaan Tuhan ini,” ujar Yigibalom

Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom, dalam sambutanya saat meresmikan asrama mahasiswa Lanny Jaya di Kotaraja Kota Jayapura, Selasa (3/10/2017), minta anak-anak muda untuk bangkit dan berkembang dalam rohani agar iman rohani itu tumbuh.

“Saya minta anak-anak Lanny jangan pulang dulu ke Lanny. Keliling dulu jadi gembala di Okiago dan perbatasan. Jangan langsung pulang ke kampung. Bagi yang mau menjadi dosen, dia harus menjadi gembala dulu selama lima tahun. Kalau mau mengajar langsung, itu tidak benar juga,” ucapnya. (*)

Copyright ©Tabloid JUBI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.