Anak-anak di salah satu kampung di Jayawijaya harus mencuci dan mengambil air kotor akibat kekeringan yang terjadi beberapa tahun lalu. Foto: Islami. |
Wamena —Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat presentase kemiskinan di Kabupaten Jayawijaya dari 2015-2016 cenderung meningkat. Meski cukup kecil, namun layak menjadi catatan pemerintah daerah setempat .
“Sebelumnya pada 2015 penduduk miskin di Jayawijaya sekitar 39,48 persen, 2016 naik 39,66 persen,” kata Kepala BPS Jayawijaya, Cendana Murti kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (4/10/2017).
Data BPS menunjukan kenaikan itu tidak terlalu tinggi dibandingkan daerah kabupaten pemekaran di wilayah pegunungan tengah Papua. Di antaranya Lanny Jaya sebesar 41,97 persen pada tahun dari 2015 dan justru turun di 2016 menjadi 41,68 persen.
Menurut Cendana, analisa BPS menunjukan penyebab kemiskinan di Jayawijaya disebabkan oleh aktivitas pertanian setempat mengalami penurunan. “Sehingga dipercaya hal itu merupakan satu penyebab meningkatkan angka kemiskinan,” kata Cendana menjelaskan.
Ia menjelaskan produk domestik regional bruto (PDRB) Jayawijaya menunjukan sektor pertanian menurun, padahal lapangan usaha di sektor pertanian masih mendominasi masyarakat. Temuan itu membuat BPS temuan itu menambah pekerjaan bagi lembaga survei negara mencari penyebab terjadi.
Sementara itu data BPS nasional menyebutkan, jumlah penduduk miskin di kawasan pedesaan hampir dua kali lipat dibanding di perkotaan. Berdasarkan sebaran antar pulau, penduduk miskin tersebut dominan bermukim di Maluku serta Papua.
“Data nasional jumlah penduduk miskin turun menjadi 27,76 juta orang di bulan September apabila dibandingkan dengan Maret 2016 sebanyak 28,01 juta orang,” kata Kepala BPS pusat, Suhariyanto Selasa (3/12/2016).
Penurunan itu dibayang-bayangi oleh tingginya kesenjangan antar penduduk di kawasan perkotaan dengan penduduk di pedesaan. “Ini tantangan bagi pemerintah. Persoalan besar ini yang kita hadapi dan tidak berubah,” kata Suhariyanto menjelaskan.
Ia meyebutkan data survei nasional itu menunjukan disparitas kemiskinan masih ada, sedangkan dominasi penduduk miskin masih lebih banyak di pedesaan. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com