Militer Indonesia saat memaksa dan merampas handphone (HP) milik salah satu mahasiswa Papua |
BANDUNG, Tabloid WANI —
Pada hari ini kembali lagi militer Indonesia (TNI/Polri/BIN) mengintimidasi
mahasiswa Papua asal Mambramo Tengah di Bandung, Jawa barat setelah sebelumnya
terjadi hal yang sama pada 24 Oktober 2017 lalu.
Baca ini: Mahasiswa Mamteng di Jawa Dikagetkan dengan Kebijakan Bupati
Pada hari ini kembali lagi militer Indonesia (TNI/Polri/BIN) mengintimidasi
mahasiswa Papua asal Mambramo Tengah di Bandung, Jawa barat setelah sebelumnya
terjadi hal yang sama pada 24 Oktober 2017 lalu.
Baca ini: Mahasiswa Mamteng di Jawa Dikagetkan dengan Kebijakan Bupati
Pada
pukul 12:00 waktu setempat Militer Indonesia berjumlah delapan orang
diantaranya, delapan (8) oknum polisi, dua (2) oknum TNI dan dua (2) lainnya
adalah Inteljen, mengepung dan memasuki asrama mahasiswa Papua asal Mambramo
tengah tanpa ijin penghuni Asrama tersebut dan mengintimidasi dan mengiterogasi
mahasiswa Papua yang berada di dalam asrama tersebut.Mereka memasuki setiap
kamar penghuni kemudian memeriksa segalah macam barang-barang yang ada di dalam
asrama dan setiap kamar dan bahkan mau merampas handphone (HP) mereka.
pukul 12:00 waktu setempat Militer Indonesia berjumlah delapan orang
diantaranya, delapan (8) oknum polisi, dua (2) oknum TNI dan dua (2) lainnya
adalah Inteljen, mengepung dan memasuki asrama mahasiswa Papua asal Mambramo
tengah tanpa ijin penghuni Asrama tersebut dan mengintimidasi dan mengiterogasi
mahasiswa Papua yang berada di dalam asrama tersebut.Mereka memasuki setiap
kamar penghuni kemudian memeriksa segalah macam barang-barang yang ada di dalam
asrama dan setiap kamar dan bahkan mau merampas handphone (HP) mereka.
Seperti
yang dikemukakan oleh salah satu mahasiswa Papua asal Mambramo tengah yang juga
adalah korban intimidasi Arnold Meaga mengatakan, Kedatangan kali kedua ini tindakan yang di
implementasikan oleh pihak keamanan dalam hal ini TNI atas mahasiswa Mamberamo
Tengah Papua sampai dengan masuk ke dalam kamar, periksa semua barang-barang
dalam kamar masing-masing penghuni Asrama mahasiswa Mamberamo Tengah Papua,
bahkan Hp yang di pegang oleh kami sampe-sampe mau di rebut oleh aparat
keamanan TNI, situasipun semakin tegang namun kami dapat mengendalikan emosi
kami sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan antara kami dan
pihak keamanan. Lanjut Meaga, Ia mengatakan tindakan militer Indonesia
kali ini sangat keterlaluan dan sangat represif tehadap mahasiswa Papua asal
Mambramo tengah, tindakan ini sangat tidak beretika dan sangat meresahkan,
tuturnya.
yang dikemukakan oleh salah satu mahasiswa Papua asal Mambramo tengah yang juga
adalah korban intimidasi Arnold Meaga mengatakan, Kedatangan kali kedua ini tindakan yang di
implementasikan oleh pihak keamanan dalam hal ini TNI atas mahasiswa Mamberamo
Tengah Papua sampai dengan masuk ke dalam kamar, periksa semua barang-barang
dalam kamar masing-masing penghuni Asrama mahasiswa Mamberamo Tengah Papua,
bahkan Hp yang di pegang oleh kami sampe-sampe mau di rebut oleh aparat
keamanan TNI, situasipun semakin tegang namun kami dapat mengendalikan emosi
kami sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan antara kami dan
pihak keamanan. Lanjut Meaga, Ia mengatakan tindakan militer Indonesia
kali ini sangat keterlaluan dan sangat represif tehadap mahasiswa Papua asal
Mambramo tengah, tindakan ini sangat tidak beretika dan sangat meresahkan,
tuturnya.
setelah
melakukan intimidasi kepada mahasiswa Papua asal Mambramo tengah, aparat
militer ini pun melakukan interogasi kepada mereka dengan beberapa pertanyaan
yang mereka lontarkan diantaranya,(1) Militer Indonesia menanyakan terkait bendera kuba dan Bintang Kejora yang
terlukis pada tembok asrama, (2) Meminta jumlah data penghuni di
asrama/kontrakan (3) Anda tau ini bendera apa, (4) Kulia kalian di
mana dan masuk kulia jam berapa (5) Nama ketua ikatan mahasiswa di sini
siapa (6) Siapa saja senior-senior di sini. (7) Satu orang dari
militer Indonesia tersebut hendak memaksa salah satu mahasiswa Papua asal
Mambramo tengah untuk berdiskusi (Vero Weya) namun, tidak diberi respon. (*)
melakukan intimidasi kepada mahasiswa Papua asal Mambramo tengah, aparat
militer ini pun melakukan interogasi kepada mereka dengan beberapa pertanyaan
yang mereka lontarkan diantaranya,(1) Militer Indonesia menanyakan terkait bendera kuba dan Bintang Kejora yang
terlukis pada tembok asrama, (2) Meminta jumlah data penghuni di
asrama/kontrakan (3) Anda tau ini bendera apa, (4) Kulia kalian di
mana dan masuk kulia jam berapa (5) Nama ketua ikatan mahasiswa di sini
siapa (6) Siapa saja senior-senior di sini. (7) Satu orang dari
militer Indonesia tersebut hendak memaksa salah satu mahasiswa Papua asal
Mambramo tengah untuk berdiskusi (Vero Weya) namun, tidak diberi respon. (*)
Baca juga:
- Pendeta Benny Giay: Di Papua Aparat Menyembah Pemodal
- Polisi Menggagalkan Ibadah HUT KNPB Wilayah Sentani
Posted by: Frans huby
Copyright ©Tabloid WANI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com