Anggota MRP, John Wob, saat berorasi di halaman Kantor DPRD Merauke – Foto: Frans L Kobun. |
Merauke — Anggota Majelis Rakyat Papua (MRP), John Wob, mengungkapkan dirinya pernah melayangkan surat penolakan kepada Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terkait program Merauke Integrated Food and Energi Estate (MIFEE) di Kabupaten Merauke sejak 2010 silam.
Selain dikirim ke Sekjen PBB,dia juga bersurat kePresiden Republik Indonesia (RI) saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono. Tebusannya dikirikm ke Paus di Roma.
Hal ini disampaikan John Wob kepada Jubi, Senin (11/12/2017).
Dikatakan, dalam surat itu secara jelas dinyatakan dampak program MIFEE akan membuat orang Marind punah. Karena dari tahun ke tahun,hutan masyarakat dibabat demi kegiatan investasi.
“Terus terang, tak ada dampak positif sama sekali yang dapat dirasakan masyarakat Marind dengan keberadaan program MIFEE yang terus berjalan sampai sekarang di Kabupaten Merauke,” tegasnya.
John Wob berjanji akan terus bersuara lantang di MRP sekaligus mendesak pemerintah pusat segera mencabut program MIFEE, lantaran akan memberikan kepunahan kepada masyarakat asli Marind-Papua.
Koordinator Aliansi Mahasiswa Papua Selatan, Frans Wanima, juga mendesak pemerintah pusat menghentikan MIFEE di Merauke. Karena lahan seluas 1,6 juta hektar milik masyarakat Marind, telah dimanfaatkan untuk program tersebut.“Tidak ada dampak positifnya sama sekali. Justru dengan kehadiran program MIFEE menambah kepunahan bagi masyarakat Marind,” tegasnya. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com