Mathius Awoitauw, SE., MSi. |
Jayapura — Menanggapi banyaknya foto dan video yang viral di media sosial (Medsos) terkait Goyang Patola yang dilakukan oleh puluhan anak-anak di sela-sela penyelenggaraan Festival Danau Sentani (FDS) ke XI, Selasa (19/6) kemarin malam mendapat tanggapan dari Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si.
Bupati Mathius Awoitauw, SE, M.Si, mengungkapkan bahwa dirinya juga baru tahu terkait adanya Goyang Patola di FDS.
Kata Mathius, aksi ini sebenarnya hanya spontanitas yang diinisiasi oleh MC yang membawakan acara, sehingga tidak ada di dalam jadwal penyelenggaraan FDS.
“Ini spontanitas dan aksi Goyang Patola ini dan tidak ada di dalam jadwal secara resmi,” ungkapnya, saat ditemui kediaman bupati di Sentani, Rabu (20/6).
Mathius memastikan bahwa FDS ini tidak akan keluar dari makna budaya di wilayah Danau Sentani, karena ada beberapa kegiatan baru yang dilakukan. Di antaranya pameran kuliner lokal, pentas budaya asli Sentani dan beberapa kegiatan lainnya.
(Baca ini: Budaya Baru “Goyang Patola” dan Nilai Seksisme Erotika)
Mathius menjelaskan bahwa Goyang Patola yang ada di sela-sela kegiatan FDS merupakan inisiasi dari MC. Karena kebetulan ada jeda waktu kosong saat itu. Oleh karena itu, dia berharap ini tidak dibesar-besarkan karena aksi Goyang Patola ini tidak ada di dalam jadwal FDS ke XI
“Ini bukan agenda utama, makanya saya heran. Oleh karena itu, saya yakin pasti ada orang yang sengaja membuat jadi besar di medsos,” ujarnya.
Copyright ©Capos “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com