Foto: Pendulang emas tradisional saat melakukan aksi pemalangan jalan sebagai bentuk protes atas penutupan toko emas yang biasa membeli hasil dulang. |
Timika — Pendulang emas tradisional kembali melakukan aksi pemalangan jalan sebagai bentuk protes atas penutupan toko emas yang biasa membeli hasil dulang.
Pemalangan jalan Senin (4/6) sore dilakukan di di Jln. Ahmad Yani tepatnya di depan toko emas Rizky dan toko emas Citra.
Pemalangan ini dilakukan oleh masyarakat pendulang emas tradisioanal sekitar 150 orang, dengan cara menggunakan kayu, balok, papan bekas dan pembakaran ban di tengah jalan.
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan di lapangan, toko toko emas sementara ini ditutup dikarenakan para pemiliknya masih dimintai keterangan oleh pihak berwajib atau kepolisian.
Para pendulang yang merasa kecewa dikarenakan selama beberapa hari ini tidak bisa menjual hasil dulang emas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
…Simak ini: Masyarakat Diiming-iming Uang dan Rumah untuk Barter Tambang Emas
Melihat hal ini, Kasat Lantas Polres Mimika AKP Hendra Budi beserta anggota tiba di lokasi dan berkordinasi dengan masa. AKP Hendra Budi menghimbau masa tetap tenang dan jangan anarkis serta mengajak perwakilan dari pendulang untuk duduk bersama sama membahas permasalahan di Polsek Mimika baru.
Tawaran ini diterima masa. Dan perwakilan pendulang emas bersedia membahas dan mencari solusi yang tepat terhadap masalah tersebut.
Tak lama berselang, AKP Indra Budi beserta perwakilan para pendulang menuju ke Polsek Mimika Baru untuk duduk bersama sama mencari solusi menyelesaikan masalah tersebut. Palangpun dibuka dan masa pendulang emas membubarkan diri.
Sebelumnya pemalangan serupa dilakukan pada Sabtu (2/6) lalu dengan tuntutan yang sama , agar toko emas kembali dibuka dan masyarakat bisa menjual hasil dulangnya.
Copyright ©Pasific Pos “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com