 |
| Musa Tabuni alyas (Mako Tabuni). |
OPINI — Musa Tabuni alyas (Mako Tabuni). Ia ditembak mati oleh satuan Denssus 88 kolonial Indonesia pada tanggal 14 Juni 2012 (6 tahun yang lalu), di dekat Putaran Taksi, Perumnas III, Waena-Jayapura.
Hari ini, tanggal 14 Juni merupakan hari bersejarah bagi bangsa Papua. Momen
ini sangat penting bagi kita, terlebih khusus bagi generasi muda (Mako’ Mako) baru yang kini sedang memikul beban misi penyelamatan, nasib Seluruh Komunitas Makhluk di West Papua.
Kini kami (generasi Mako’ Mako baru) dituntut untuk jelih melihat Kondisi bangsa Papua yang kian kritis ini. Keadaan hari ini tidak bisa dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya untuk merubahnya.
Melihat dinamika dalam perjuangan yang ada hari ini, kita dituntut untuk harus segerah bersikap #JELAS dan #TEGAK untuk memposisikan diri dalam rel yang benar, demi tercapainya misi perjuangan Papua Merdeka, yang sudah kami perjuangkan selama setengah abat lebih ini.
Kita tidak bisa biarkan keadaan ini berlarut dan abaikan begitu saja. Harus ada upaya dan langkah-langkah yang perlu diambil, untuk memperbaikinya.
Kami adalah agen-agen perubahan (generasi Mako’ Mako baru) yang akan menentukan nasib 1000 generasi untuk 1000 tahun mendatang. Kita sebagai generasi penentu, maka sikap kita hari ini akan mentukan langkah kita besok nanti — Posisi kita hari ini adalah hasil dari sikap dan langkah kita kemarin — Sekarang waktunya untuk kita harus bersikap #JELAS dan #TEGAK, pada rel perjuangan Papua Merdeka yang benar.
Karena suatu Kebenaran itu dapat disalahkan dengan segalah macam kuasa gelap, tetapi Kebenaran itu tidak dapat dikalahkan. Kebenaran berkuasa atas segalah kuasa yang ada. Dengan demikian, secara otomatis Kemenangan akan memposisikan diri dan berbaris pada Kebenaran.
Marilah (kita semua) (generasi Mako’ Mako baru) sebagai agen penentu nasib bangsa Papua, tinggalkan segalah macam #EGO, #GENSI, #KEHORMATAN. Karena itu semua beresensi sebatas hawa nafsu dunia, kesan dan sensasi yang sesungguhnya adalah “sangat tidak bermanfaat”.
Apa artinya kita pertahankan sikap dan argumen-argumen yang sesungguhnya itu tidak dilandasi oleh Kebenaran. Mungkin kita akan bertahan hanya untuk menjaga KESAN dan SENSASI dari sesama maupun rakyat — Tetapi, Apa artinya Kesan dan Sensasi dalam Konspirasi politik, padahal itu 100% sedang menghancurkan perjuangan suci ini, yang dapat melantarkan nasib bangsa Papua ——- Baca selengkapnya tentang Mako Tabuni berikut ini: Musa Mako Tabuni, Sang Pejuang Pembebasan Bangsa Papua
Kita sebagai (generasi Mako’ Mako baru) yang merupakan agen penentu ini, diwajibkan untuk harus bertanggung jawab.
Sikap dan langkah kita yang tidak jelas itu, secara tidak langsung kita sedang menjadi (AKTOR PEMBUNUH) Papua Merdeka.
Mari kita fokus pada tahaapan perjuangan yang sudah kita capai hari ini melalui ULMWP.
Jangan kita abaikan pencapaian perjuangan yang sudah kita raih, hanya karena ‘hal-hal kecil’, karena Rakyat sudah mengorbankan segalah sesuatu (seluruh tubuh, jiwa dan roh) yang mereka miliki, dengan harapan (Papua harus segerah Merdeka).
Mari kita tinggalkan ‘EGO’ dan ‘AMBISI’, hargailah perjuangan telah kita capai ini.
Kita sebagai (generasi Mako’ Mako baru), jangan menjadi agen yang membuat rakyat West Papua bingung. Sikap-sikap yang tak jelas ‘abu-abu’ ini membuat rakyat menjadi korban sia-sia.
Marilah kita berjuang “sesuai” dengan “fungsi” kita masing-masing dalam satu langkah pada ULMWP, menuju Papua Merdeka. — Baca ini: (Setelah Buchtar dan Mako, Sekarang KNPB dari Mana Sedang ke Mana?)
Kini kita dituntut untuk semua menghadap ke depan, Kepada ULMWP selaku ujung tombaknya perjuangan kemerdekaan West Papua.
Sekarang waktunya untuk kita harus bersikap #JELAS dan #TEGAK, pada rel perjuangan Papua Merdeka yang benar, karena perjuangan ini adalah perjuangan mulia dan suci, WaSalam…!!
Copyright ©FB (erik walela) “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com