Jayapura — Seringkali adanya kerusuhan dalam pelaksanaan Pemilu di Papua sebenarnya bukan karena kehendak masyarakat Papua, tetapi dikarenakan adanya provokasi dari elite – elite politik yang tidak bisa menerima hasil Pemilu, sehingga menimbulkan cap pada beberapa daerah sebagai daerah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.
Hal tersebut di tegaskan Irjen (Pol) Martuani Sormin, Kapolda Papua dalam acara Deklarasi Bersama Pileg dan Pilpres Damai 2019 di Taman Imbi, Selasa (18/9/2018) pagi.
“secara umum kondisi kamtibmas di Papua sangat aman dan damai, karena pada dasarnya masyarakat Papua sangat baik, penurut, dan patuh, kecuali ada provokasi”, kata Irjen (Pol) Martuani Sormin, Selasa (18/9/2018).
Kapolda Papua mengakui memang ada beberapa daerah yang memiliki potensi kerawanan tinggi, tapi itu pun karena adanya provokasi.
“Pasti itu ada, kita juga tau kendala geografis dan medan yang sangat sulit dan itu adalah kendala utamanya, tapi secara umum masyarakat di Papua sangat baik, penurut dan patuh kecuali ada provokasi”, tegas Kapolda Papua lagi.
Menurut Irjen (Pol) Martuani Sormin, kompetisi dalam Pileg sangatlah ketat, karena ingin mendapatkan suara terbanyak. Sehingga aparat kemanan berharap masyarakat cerdas dalam menentukan pilihannya agar tidak berdampak pada hal-hal yang menimbulkan pelanggaran hukum.
“Jadi bukan antar partai saja tapi juga potensi antar caleg dalam satu partai juga kompetisinya sangat ketat. dan disinilah harapan kami, masyarakat cerdas dalam menentukan pilihannya”, kata Kapolda lagi.
Kapolda menegaskan kembali komitmen TNI/Polri bertanggung jawab dalam hal keamanan dalam pelaksanaan Pilpres dan Pileg agar berjalan aman damai dan tertib.
“Kalau hari ini seluruh tokoh partai, tokoh masyarakat, tokoh adat, alim ulama dan paguyuban hadir semuanya dalam rangka sepakat menyelenggarakan Pilkada Damai di Tanah Papua ini, tentunya ini menjadi awal yang bagus untuk pelaksanaan Pemilu 2019, tidak ada konflik dalam kontestasi politik” kata Kapolda Papua.
Kapolda mengatakan bahwasanya Pileg maupun PIlpres adalah keceriaan pesta untuk masyarakat, dan hendaknya tidak menjadi masalah.
“Apapun pilihannya jangan jadikan itu sebagai persoalan, apalagi berbuntut pada konflik sosial antar masayrakat”, kata Irjen (Pol) Martuani Sormin berharap masyarakat dan TNI/Polri bersama – sama mengawal Pemilu damai di Papua.
Terkait pengamanan, Kapolda Papua mengatakan bahwa pihaknya masih menyusun dan merencanakan kebutuhan jumlah pasukan yang akan melakukan pengamanan dan pengawasan selama pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Presiden 2019 mendatang.
“Kita masih dalam proses penyusunan secara lengkap kekuatan yang akan melakukan pengamanan, dan tentunya kami akan di backup Kodam XVII/Cenderawasih termasuk membantu Bawaslu dalam hal pengawasan dalam penyelenggaraaan kampanye jika ada pelanggaran hukum”, kata Kapolda Papua.
Mewakili Pangdam XVII/ Cenderawasih, Kasdam XVII/Cenderawasih , Brigjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan siap mendukung pesta demokrasi tahun 2019 ini.
“berapapun kekuatan pasukan yang diperlukan. kita siap mendukung, negara harus hadir saat dibutuhkan, namun jika situasi aman dan damai mudah-mudahan kita tidak perlu turun tangan, jadi cukup memantau dan melihat pelaksanaan pesta demokrasi ini”, kata Brigjen (TNI) I Nyoman Cantiasa.
Pelaksanaan Deklarasi Bersama Pileg dan Pilpres Damai Tahun 2019 di Provinsi Papua ditandai dengan pernyataan Deklarasi oleh Kapolda Papua, Pangdam Cenderawasih yang diwakili Kasdam, penyelenggara Pemilu yang diwakili oleh Ketua Bawaslu Papua, Ketua LMA Papua, Goeorge Awi dan ditutup penandatanganan Deklarasi Damai oleh seluruh perwakilan partai politik peserta Pemilu 2019.
Copyright ©Tifa Online “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com