New York — Persatuan Gerakan Pembebasan untuk West Papua (ULMWP) telah menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB/UNGA) yang ke-73 di New York, bersama delegasi Negara Republik Vanuatu pekan lalu (9/18).
Dukungan kuat Pasifik dimulai dari Republik Marshall Islands, Tuvalu, Republik Vanuatu serta Solomon Island semua telah berbicara di podium PBB atas keprihatinya terhadap West Papua.
(Lihat ini: Langkah Vanuatu dan ULMWP di sidang Majelis Umum PBB)
Usai menghadiri sidang di markas besar PBB, Pemimpin Kemerdekaan West Papua ketua ULMWP Benny Wenda mewakili bangsa Papua menyampaikan terima kasih kepada kepada negara-negara Pasifik yang selalu setiap menyampaikan aspirasi rakyat West Papua di PBB.
Hal itu disampaikan Benny Wenda melalui situs resmi www.ulmwp.org (2/10).
Delegasi Indonesia pun telah hadir dan menyampaikan pidatonya di UNGA ke 73 pekan lalu. Terkait persoalan West Papua yang terus di suarakan oleh negara-negara Pasifik, terlebih Vanuatu, Indonesia tegaskan klaim-nya sebagai “integritas teritorial”, disampaikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Yusuf Kalla.
Dalam pernyataan, Pemimpin Kemerdekaan West Papua, Wenda mengatakan, jika Indonesia bicara integritas teritorial, maka baiknya Indonesia harus menyadari apa yang sudah mereka lakukan terhadap West Papua di tahun 60an.
(Baca ini: Perayaan Kemerdekaan Indonesia di Papua adalah Pembohongan Publik)
Benny mengatakan, West Papua tidak akan takut dan mundur terhadap upaya yang dilakukan oleh Indonesia dengan cara intimidasi maupun ancaman, yang Indonesia lakukan di bawah kepura-puraan itu.
“Kami tidak akan takut diintimidasi oleh ancaman di bawah kepura-puraan palsu “integritas teritorial”. Bagaimana dengan integritas teritorial West Papua, yang dicuri oleh Indonesia melalui pendudukan ilegal negara kita pada tahun 1969?,” katanya dalam peryataan yang dikeluarkan ULMWP (2/10).
Ia tegaskan, West Papua tidak takut terhadap retorika kolonial Indonesia yang agresif dan mengancam di rumah, di PBB atau di mana pun.
Pesan kami kepada pemerintah Indonesia masih ada; dunia mengawasi Anda atas kejahatan Anda terhadap kemanusiaan di West Papua.
(Baca juga: Kronologi Papua 1960 -1969: Ketika Hak-hak Politik Bangsa Papua Diberangus)
Posted by: Admin
Copyright ©ULMWP “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com