Sorong — Media Timur Indonesia-Meski berada di jalur gempa dan tsunami namun provinsi Papua Barat belum memliki buoy atau alat peringatan terjadinya tsunami.
BMKG Sorong juga hanya memiliki tujuh sensor gempaatau sesimograf, yang diletakkan di kabupaten Raja Ampat, Sorong, Fak-Fak, Kaimana, Manokwari dan Ransiki. Tiga dari tujuh sensor tersebut telah rusak, bahkan satunya dicuri orang. Kini otomatis hanya empat sensor gempa yang berfungsi di seluruh wilayah Papua Parat.
Kepala BMKG Sorong, Andri Wijaya, menjelaskan, wilayah Papua Barat tmasuk dalam peta wilayah gempa karena berada di jalur sesar sorong yang memanjang dari Maluku hingga pegunungan Yapen Waropen di provinsi Papua. “Beberapa wilayah di Papua Barat seperti Sorong, Manokwari Fak-Fak dan Ransiki menjadi kawasan rawan gempa.” Jelas Andri kepada oase (13/10/2018) di kota Sorong.
Hingga saat ini provinsi Papua Barat belum memliki buoy atau alat peringatan terjadinya tsunami. Setahu saya di Papua Barat belum memiliki buoy.” Kata Andri. Pengadaan buoy bukan menjadi tanggung jawab BMKG Sorong tetapi merupakan bagian kerja dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi atau BPPT.
Untuk adalat pendeteksi gempa atau seismograf, di Papua Barat hanya memiliki tujuh unit seismograf, yang diletakkan di kabupaten Raja AMpat, Sorong,Fak-Fak, Kaimana, Manokwari dan Ransiki. Tiga dari tujuh sensor tersebut sudah rusak dan hilang dicuri orang. “Kami memiliki tujuh seismograf namun satu telah dicuri orang, sedangkan duanya lagi sudah rusak.
Recananya akan diperbaiki namun belum ada suku cadang pengganti.” jelas Andri.
(Lihat ini: Setelah Kaimana, Gempa 3,8 Skala Richter Guncang Teluk Bintuni)
BMKG Sorong tidak memiliki alokasi dana yang cukup untuk mengganti sensor- sensor gempa yang ada sekarang. Namun BMKG tetap menghimbau warga Papua Barat agar tetap waspada terhadap gempa karena aktifitas sesar sorong atau pergeseran lempeng Pasifik Euroasia yang aktif. Pemerintah daerah juga dihimbau untuk membantu pengadaan alat pendeteksi tsunami karena banyak warga di Papua Barat bermukim di pesisir pantai.
Copyright ©Oase Papua “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com