Dark
Light
Today: July 27, 2024
8 years ago
69 views

Mahasiswa Papua di Salatiga Hampir Diculik oleh OTK

Mahasiswa Papua di Salatiga Hampir Diculik oleh OTK
Penculikan aktivis HAM. Gambar: Ist

Salatiga, Tabloid-WANI — Seorang Mahasiswa Papua, asal Kab. Nduga yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Kristen Satia Wacana (UKSW) Salatiga, berinisial OT hampir diculik oleh OTK tadi malam jam 21:20 WIB, 25/08/2016.

Kronologi:

Awalnya mahasiswa ini sedang berjalan kaki dari asrama kontrakan Puncak menuju ke kontrakan Nduga. Ketika berjalan persis di depan Masjid tepatnya Jl. Kemiri Candi, kota Salatiga, tiba-tiba sebuah mobil berwarnah hitam berkaca gelap berhenti di samping OT, dan mengeluarkan teriakan dari mobil “hei, naik mobil kau”, melihat dan mendengar hal itu, OT melompat ke sebelah drainase dan berapa langkah majuh kedepan, kemudian mobil tersebut pun mengikutinya maju dan berhenti lagi mendekati OT lalu buka jendela mobil sambil perlahan membuka pintunya.

Setelah pintunya dibuka, ada dua (2) yang orang keluar dari dalam mobil hitam tersebut dan langsung memegang tangan OT kamudian memaksanya untuk naik ke mobil yang dipakai OTK tersebut. Namun upaya penculikan terhadap mahasiswa asal Kab. Nduga, yang sedang menempuh pendidikan di UKSW tersebut gagal dilakukan oleh OTK, karena OT melepaskan pegangan tangan dua orang ini dan melarikan diri. Saat melepaskan tangan mereka, mahasiswa ini sempat berpikir untuk lari ke arah depan, namun pikirnya jika berlari ke arah depan, kemungkinan bisa ditabrak dan lari, sehingga OT memilih untuk melarikan diri dengan berlari ke arah belakang mobil.


Menurut keterangan korban “Mobil tersebut sudah lama berputar sekitar sejak berapa minggu yang lalu hingga saat ini. Maka di himbau kepada seluruh mahasiswa Papua agar tidak keluar malam sendirian. Jika ada keperluan untuk keluar, alangka baiknya lebih dari dua atau tiga orang, karena hingga saat ini, situasi di kota Salatiga kurang aman bagi orang Papua” ungkap korban berinisial OT ini  kepada Tabloid WANI.

OT yang juga aktivis HAM ini mengatakan
“Melalui kejadian ini, saya mau garis bawahi bahwa, saya dan kawan-kawa memperjuangkan HAM, Indonesia sebagai negara demokrasi, saya secara bebas untk menyatakan pendapat saya khusus tentang pelanggaran HAM di Papua yang hingga saat ini belum pernah dituntaskan oleh negara secara hukum. Saya akitifis kemanusiaan dan berbicara tentang kemanusiaan. Dan saya pesan kepada pihak TNI, Polri, BIN dan Ormas radikal agar hentikan segala macam bentuk kekerasan. Kami bersuara betdasarkan kontotusi RI, deklarasi umum tentang Hak Asasi Manusia (HAM) itu semua diratifikasi oleh bangsa Indonesia, dan ingat… gerakan anda jangan merusak citra demokrasi, hukum dan HAM” ujar OT melalui Tabloid WANI.



Posted by: ERIK

Copyright ©Tabloid WANI


Tanggapan anda, Silahkan beri KOMENTAR di bawa postingan ini…!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published.