APMS Terbakar, Masyarakat Mamberamo Raya Terancam Kesulitan BBM Subsidi

Jayapura, Jubi – Masyarakat Mamberamo Raya (Mambra) terancam kesulitan mendapat Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pasca terbakarnya Agen Penyalur Minyak Solar (APMS) milik CV Mamberamo Raya Mandiri dan dua rumah warga di sekitar lokasi di Kasonaweja, Distrik Mamberamo Tengah, Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Jumat (21/10/2016).

Bupati Mamberamo Raya, Dorinus Dasinapa menyatakan, APMS tersebut belum lama mendrop stok BBM. Diperkirakan kurang lebih ada 60 ton BBM di APMS tersebut habis terbakar ketika kejadian.

“Akibat kejadian itu, masyarakat Mambra akan kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi. Padahal keberadaan APMS tersebut sangat membantu masyarakat setempat memperoleh BBM murah. Apalagi kini kebijakan Presiden Jokowi memberlakukan BBM satu harga untuk Papua,” kata Dasinapa ketika dihubungi via teleponnya, Minggu (23/10/2016).

Menurutnya, jika tak ada BBM bersubsidi, masyarakat tentu akan sulit mendapat BBM. Kalaupun ada, harganya lebih mahal.

“Kami berharap kepolisian segera bisa mengungkap penyebab kebakaran APMS itu. Apakah ada unsur kesengajaan atau tidak,” ucapnya.

Katanya, polisi perlu memastikan penyebab kebakaran agar tak muncul berbagai tanda tanya, terutama di kalangan masyarakat.

“Saya juga meminta masyarakat tetap tenang dan tak perlu menduga yang bukan-bukan. Biarkan kepolisian yang memastikan penyebab kebakaran,” katanya.

Sementara Kapolda Papua, Irjen (Pol) Paulus Waterpauw yang ketika itu berada di Mamberamo Raya dalam rangkan kunjugan kerja dan melihat langsung lokasi kebakaran mengatakan, telah memerintahkan Kapolres setempat melakukan penyelidikan penyebab kebakaran agar diketahui apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian.

“Jika kelalaian itu manusiawi. Tapi jika ada kesengajaan itu berarti dugannya terkait dengan turunnya harga BBM yang signifikan seperti instruksi presiden. Kami berencana mendatangkan Tim Forensik dari Makassar untuk membantu mengungkap penyebab terbakarnya APMS itu,” katanya. (*)