Dark
Light
Today: July 27, 2024

Penyelesaian Jalan Trans Yalimo-Mamteng Butuh Rp180 Miliar

Penyelesaian Jalan Trans Yalimo-Mamteng Butuh Rp180 Miliar
Ilustrasi ruas jalan di Yalimo – youtube.com
Jayapura, Jubi – Anggota Komisi IV DPR Papua, komisi yang membidangi infrastruktur, Larazus Siep mengatakan, penyelesaian jalan trans antar Kabupaten Yalimo-Mamberamo Tengah (Mamtang), Papua yang merupakan proyek multi years selama tiha tahun, masih butuh anggaran kurang lebih Rp180 miliar.
Lazarus mengatakan, pekan lalu ia dan beberapa rekannya melakukan monitoring ke sejumlah kabupaten wilayah pegungan tengah Papua. Salah satunya ke Yalimo. Di sana, politikus PDI Perjuangan tersebut memonitoring sejumlah pembangunan infrastruktur, termasuk jalan.
“Salah satu yang kami monitoring adalah ruas jalan dari Yalimo ke Mamberamo Tengah. Pekerjaan jalan itu ditargetkan 2017 rampung. Kini baru sekitar 40 kilometer. Masih kurang lebih 16 kilometer yang belum selesai dan butuh anggaran kurang lebih Rp180 miliar,” kata Lazarus Siep pekan lalu.
Jalan tersebut dikerjakan dengan tiga sumber anggaran yakni APBD kabupaten, APBD provinsi dan APBN. Untuk anggaran APBD provinsi, komisinya akan mendorong anggaran dalam APBD induk 2017 Papua agar jalan trans itu rampung tepat waktu.
“Memang butuh anggaran besar lantaran akses yang sulit. Misalnya ketika mobilisasi alat berat, bahan yang dibutuhkan serta lainnya. Biayanya mahal,” ucapnya.
Katanya, untuk beberapa pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan lain di wilayah pegunungan tengah, komisinya memberikan beberapa catatan khusus dan akan dievalusi bersama Dinas PU Papua sebelum pembahasan APBD induk 2017.
“Misalnya Jembatan Alhonek, sudah 80 persen selasai. Jembatan Tagi juga. Jadi ada pekerjaan yang penyelesaiannya sisa 10 persen dan 20 persen. Kami harap ini rampung pada 2017. Tak ada masalah signifikan proyek infrastruktur di wilayah yang sudah kamu kunjungi di pegunungan tengah,” katanya.
Jika di wilayah pegunungan tengah tim monitoring Komisi IV DPR Papua tak menemukan masalah signifikan, berbeda di wilayah selatan Papua. Anggota Komisi IV DPR Papua, Stefanus Kaisiepo yang melakukan monitoring pengerjaan infrastruktur di kabupaten ini menemukan kejanggalan pada tiga proyek. Mulai dari proyek dengan anggaran belasan miliar hingga puluhan miliar. Jika ditotal, anggaran ketika proyek yang disebut janggal tersebut mencapai Rp100 miliar lebih.
“Misalnya rehabilitasi jaringan rawa di daerah Waser-Nasem yang rencananya untuk mengairi sawah. Tapi janggalnya, sawahnya belum ada. Informasi ke kami, sawahnya baru akan diadakan tahun depan,” kata Stef.
Kejanggalan lainnya menurut dia, proyek yang awalnya dianggarkan Rp17,5 miliar lebih tersebut, anggarannya direvisi hingga tinggal Rp15,5 miliar lebih. Volume pekerjaan juga dikurangi. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI

Leave a Reply

Your email address will not be published.