Dark
Light
Today: October 8, 2024
7 years ago
133 views

Rakyat Nduga Merinduhkan Kepemimpinan Samuel Tabuni

Rakyat Nduga Merinduhkan Kepemimpinan Samuel Tabuni
Samuel Tabuni, sesaat sebelum pertemuan
 dengan Perdana Menteri Camerun
 (Tulisan ini tidak menonjokan siapapun pemimpin kita, tetapi suara nurani harus disampaikan agar semua dapat mengetahuinya)

Tabloid WANI —  28 Oktober 2017 Fakta menyatakan Ada suatu ungkapan nurani rakyat Nduga menantikan dan merindukan kepemimpinan, kedamaian, dan pembangunan Nduga dari sang Putra, Samuel Tabuni. Saat sitausi tidak aman, konflik berkepanjangan, nyawa berjatuhan, kedamaianpun tak kunjung datang, pembangunan tak dijalankan benar, tinggal tanpa pemerintahan serta lumpuhnya aktivitas pelayanan public pemerintahan di Kabupaten Nduga Papua.

Mengapa Rakyat Menelphone Seperti ini?

  1. Seorang Hambah Tuhan di Kenyam, Ibu kota kabupaten Nduga Telphone dan tanpa menanyakan apakabr dan lain-lain langsung sebut “ Anak Samuel Tabuni sekarang ada dimana? tolong beritahu anak Sam agar datang ke Nduga agar memimpin kami dan menyelesaikan berbagai persoalan disini;
  2. Seorang Inteletual Nduga menelphone ( o Mbalpen karo wae, Samuel et Nde Bupati eleptik eh wene yeba pai nen aman tak puguluk, yaneme pembangunan wene min, yabu wanurak wene min, sekolah gurak wene min nak mbaltenak werelap nat nde o a. noluk nen Samuel Bupati Lagitlak arik mari wene gok, wene marik, gok e gok nak Mburusu-o a. ( yah Allah, kalua Samuel yang jadi Buapti begini semua persoalan telah selesaikan sejak lama dan saat ini kami hanya berfikir kerja, pendidikan dan semua sibuk tetapi Sam tidak jagi Bupati jadi persoalan yang kecil hingga besar jadi besar semua). 
  3. Seoarng Mahasiswa saat diskusi perkembangan kabupaten Nduga setelah pelantikan dan pembacaan situasi di masyrakat termasuk persoalan konflik antar warga sejak 2016- 2017 hingga detik ini belum selesai, Seoarang Mahasiswa ini berkata demikian, Kawan-kawan, saya yakin dan percaya bahwa kalua kaka Samuel yang jadi Bupati, semua persoalan sudah selesai. Seluruh masyarakat sibuk pikir masa depan, sibuk mengurus pendidikan bagi anak-anak mereka, mengurus bagimana pengembangan ekonomi kerakyatan, mengurus bagimana investasi ala Nduga, dll. Menurutnya, Saya yakin kalua Sam terpilih dan jadi bupati, PNS Nduga tidak bebes, jalan enak-enak semuanya mereka, tinggalnya di Wamena, Timika, Jayapura dll itu sudah berhenti dan pusat aktivitasnya di ibu kota, melayani masyarakat dll.

Bahkan pada saat sebelum hari H pemungutan suara pemilukada kabupaten Nduga, ada seorang warga yang menelphone, adoh, hati nurani saya ini ada di Kaka Samuel Tabuni tetapi suara saya diklaim Karena sistem noken atau bungkus jadi Saya kecewa dengan sistem bungkus, kalua tidak dengan sistem ini, saya adalah orang pertama yang mencoblos Sam dan Obet.

Semua ini menunjukan atas beberapa sebab, pertama, Samuel Tabuni adalah putra terbaik Papua asal Nduga yang cinta damai. Bukti cinta damai itu di wujudkan dengan penanganan konflik Nduga di Ilekma, Wamena tahun 2013. Konflik perang sesama warga dari suku Nduga tersebut dianggap sebagai konflik yang sangat frontal dan tidak akan menemukan solusi perdamaian. Setelah pecah perang, korban nyawa berjatuhan, darah berlupuran, semua orang cari posisi aman.

Menurut informasi, semua orang ( Tokoh – Tokoh yang bisa di andalkan) menghilangkan diri untuk mencari aman. Tidak ada seorang pejabatpun mau turun dalam upaya penyelesaian konflik perang yang menelan belasan nyawa masyarakat Nduga.

Tuhan berkehendak lain, Samuel telah disiapkan dan di utus oleh Tuhan sehingga membentuk tim perdamaian yang terdiri dari Kepolisian termasuk Pak Jhonny Isir, pengawal Khusus RI 1 saat itu menjabat sebagai Kapolres Wamena hingga masa di selesaian dan aman.

Pada situasi saat pemilukada berlangsung juga sempat menimbulkan konflik perang, namun disana Samuel berdiri dan berteriak, hei damailah rakyatku, sehingga dapat mengamankan dan pemilukada berjalan dalam kondisi yang aman dan damai.

Selain cinta damai, pembangunan Pendidikan di Papua adalah konsep dasar yang dimiliki oleh Samuel. Menurutnya, pendidikan akan merubah pandangan negative saudara-saudara kita dari luar Papua, pendidikan akan menjawab tantangan hidup termasuk konflik peperangan akan termusnah dengan sendirinya karena banyak orang mengerti akan kedamaian, keamanan dan kenyamanan serta hak- hak hidup yang tidak boleh digagu, dicabut dan dibunuh oleh siapapun dengan alasan apapun. Pendidikan akan menjawab tantangan global, modernisasi dan lain-lain. Sehingga menurutnya, Pemda Papua membuat kebijakan yang mengarah pada pembangunan SDM agar tidak ada anak muda yang tidak medapatkan pendidikan atau ketinggal. Selain pendidikan tarap hidup sehat dan pembangunan Ekonomi dengan metode pelatihan khusus di Balai Latihan Kerja (BLK) harus dilakukan terus menerus sehingga mereka punya keahlian khusus untuk mengembangan ekonomi khususnya perdagangan berbasis lokal di Papua.


Demi upaya menwujdukan cita – cita itu, Samuel Tabuni telah mencalonkan diri sebagai calon Bupati Kabupaten Nduga berpasangan dengan Obet Gwijangge di 2017. Dalam proses pemilihan itu, tiga pasangan calon yang menacalonkan diri. Di bawah ini hasil perolehan ketiga pasangan calon bupati dan Wakil bupati kabupaten Nduga, sebagai berikut, yaitu;

  1. Yairus Gwijangge dan Wentius Namiangge ( 48,83 % atau setara dengan 43.904 suara)
  2. Daniel Lokbere dan Las Nirigi (15,83 % atau setara dengan 14.222 suara) dan
  3. Samuel Tabuni dan Obet Gwijangge ( 35. 35 % atau setara dengan 31.781 suara)

Dalam pemilukada, yang namanya money politik pasti telah terjadi, maka situasi saat pleno pembacaan hasil perolehan di tingkat KPUD mengalami tegangan yang luar biasa. Hal ini disebabkan karena ada upaya lawan agar suara yang menjadi basis Pasangan Samuel Tabuni dan Obet Gwijangge tidak masuk dalam daftar pleno penetapan di KPU Nduga.

Hal itu di duga secara terang- terangan ada pihak yang telah melakukan pembayaran di tingkat PPD sehingga ketua PPD menghilangkan diri dan suara tidak masu shingga peridiksi kemanangan pemilukada ke Samuel – Obet telah gagal karena suara tersebut dinyatakan hangus.
Jika ada yang klaim dalam pemilukada Nduga 2017 tidak ada bukti pelanggaran pemilu oleh PPD, KPU, PNAWASLU dan lainnya oleh siapapun, maka pernyataan atau tanggapan itu suatu cara yang tidak terpuji Karen secara tidak langsung tidak mau mengakui kebaikan orang dalam menerima permainan politik busuk yang dilakukannya hanya demi kedamaian dan tidak mau mengorbankan rakyat di Ndugama. Seperti status di WA Group Sprit of Papua oleh tuan Ruben Gwijangge, bahwa ( Ke MK juga mau apa? Tidak ada pelanggaran baik oleh KPU maupun kandidat lain yg patut diduga), Kami harus tahu apa dan bagaimana proses itu terjadi dan kini fokus bagaimana Nduga kedepan. Semua Tuhan telah tahu dan model yang sama akan ada bahkan lebih hancur dari sebelumnya karena membunuh nurani yang baik dengan permainan yang tidak sewajarnya.

Dalam tulisan ini tidak membongkar persoalan disana, tetapi mau sampaikan sikap seoarng pemimpin yang tahu pati aspirasi dan keinginan rakyat sebagai tuan yang sedang di pimpin.

Dengan cinta damai dan jiwa demokratis yang dimilikinya, Samuel menyatakan sah atas hasil pleno dan bersedia melakukan TTD dan tidak di persoalkan di MK. Apa yang telah dibuatnya tercatat dalam sejarah pemilukada di Papua khususnya wilayah pegunungan tengah Papua. Apalagi, data sebelumnya Pemilukada Kabupaten Nduga rawan konflik oleh Kepolisian daerah Papua (Polda Papua) dan Intelegen negara, namun semua telah terapus dengan niat baik yang ditunjukan oleh Samuel.


Pertanyaannya, Mengapa sampai saat ini Masyarakat Nduga menganggap Samuel Taabuni merupakan pemimpin mereka? Dan bagaimana dengan pemimpin mereka yang saat ini dimiliki?

Apakah karena sejak dilantik hingga hari ini belum ada upaya apapun? Mungkin karena kondisi pemimpin mereka dalam keadaan yang kurang baik? Apakah semua kewenangan pemda ada di orang nomor 1? Apakah karena program 100 hari kerja belum jalan? Apakah karena aktivitas pemerintah dibuat di jalan- jalan? Atau di hotel? Atau dihutan?

Tidak membanding – bandingkan antara sia A dan B tetapi kita bicara jujur bahwa masyarakat menginginkin seorang pemimpin yang paham akan masalah dan mengerti proses penyelesaian tanpa mengorbankan satupun nyawa rakyat yang tak berdosa. Apa lagi tidak ada upaya penyelesaian merupakan bentuk pembiaran oleh pemimpin kepada rakyat yang dipimpinnya. Orang nomor satu di Nduga adalah pemimpin mereka, soal gagal atau bangun Nduga itu lain dengan persoalan bagaimana rasa aman dan damai itu dinikmati agar ada cinta kasih lahir dari diri mereka agar diwujudkan dalam kehidupan sebagai sesama suku dan sesama suku lain.

Selain rasa damai, seorang Bupati harus di ibu kota dan tidak diperboleh kebebasan bagi seluruh SKPD kabupaten Nduga. Pengalaman 5 tahun kerja, seluruh PNS ada dmana=mana, berkeliaran macam orang- orang stress melepaskan tanggungjawab sebagai pemimpin. Dari nomor satu sampai nomor 100 semua sama, pesawat jadikan taxi, anggaran makan habis sewa menyewa pesawat, jonson, mobil dll. Bangun rumah di kota lain tapi uang dari Nduga. Ini suatu keanehan yang sedang dilakukan oleh para pemimpin dan disaksikan oleh manusia yang sedang menderita, tulang belulang, alam dan terutama Tuhan Allah sebagai sang pencipta alam dan manusia Nduga serta segala isi di wilayah itu.

Semua itu telah, sedang dan akan terjadi, kini Samuel bukan lagi pemimpin Nduga tetapi Ia kini pemimpin Papua.

Hari ini beliau justru menjadi panutan bagi banyak orang di rebuplik ini. Berapa bulan setelah pertarungan politik, Samuel melakukan peresmian Papuan Leguage Institute (PLI) di Jayapura dan didukung oleh banyak pihak baik pemprov, pemkab, LSM, Pemerintah pusat dan negara- negara luar.

Setelah melakukan peresmian, dengan komint pembangunan pendidikan yang kuat, melakukan perjalanan ke 3 Benua sekaligus dalam upaya penandatanganan kerja sama di bidang pendidikan, 3 benua tersebut yaitu; Benua Afrika di Kenya dan Cammerun, Bemua Amerika, di Denver Clorado dan New York, Benua Eropa di Inggris dan wilayah Pasifik di PNG yang mana menteri pendidikan PNG berkunjung ke PLI dalam upaya kerja sama dan penandatanganan draff MoU antar PLI dan Kementerian Pendidikan PNG.

Tuhan terus buka jalan sesuai dengankomitem bagi Samuel, kini sedang mengenyam pendidikan di Geudung Putih Amerika Serikat. Samuel Tabuni mewakili Indonesia di Amerika Serikat melalui YSEALI professional Fellow Program di Washington DC. YSEALI merupakan Badan yang di buat oleh mantan Presiden A.S, Barack Obama untuk region ASEAN tahun 2014 agar para pemimpin muda 10 negara di ASEAN belajar berbagai persoalan.

semua ini suatu kebangga Papua dan keluar suku Nduga yang mana orang tidak pernah membayangkan, namun bisa tembus hingga sejarah mencatatkan Samuel Tabuni adalah wakil Papua pertama yang sedang study di Washington DC, U.S of America.

Beliau hanya pesan agar para pemuda tidak hanya berfikir secara pendek tetapi harus melihat jauh kedepan agar kita tidak ketinggalan dengan berbagai kemajuan di berbagai bidang dalam menghadapi globalisasi dan tehnologi yang setiap detik, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun terus mengalami kemajuan.

Posted by: Otis Tabuni
Copyright © Hasil Analisis Komentar di WA Group Sprit of Papua
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.