Dark
Light
Today: July 27, 2024
7 years ago
51 views

Sekilas: Memahami Demokrasi Kesukuan “Tribal Democracy”

Gambar: Ilsutras “Demokrasi Kesukuan” dalam Gambar

Bangsa Papua terdiri atas 364 Suku yang terdata dalam lembaga politik West Papua.

Dari 364 Suku yang terdatai, setiap Suku yang ada diatas pulau West New Guinea ini masing-masing memiliki “Cara dan Gaya” – Budaya serta Adat istiadat dalam kehidupnya yang yang telah ada diberikan oleh sang Khalik melalui leluhur setiap moyang, karena terbukti dengan angka 364.

Cara dan Gaya hidup setiap masing-masing Suku yang ada diatas bumi Papua ini adalah kodrat Ilahi yang telah ada sejak dahulu kala yang dimiliki pada masing-masing suku itu sehingga tidak dapat DIUBAH apalagi DIHAPUS dengan cara dan “Alasan APAPUN”, karena jika kita mengubah, menghapus dan mencampur aduk serta mengkolaborasikan budaya dan adat istiadat antara satu sama yang lain maka itu sesungguhnya adalah sikap dan tindakan yang sangat melanggar ciptaan serta pemberian yang telah ada oleh sang Khalik (kodrat Ilahi) kepada masing-masing 364 suku di West Papua.

Perhatikan beberapa Contoh berikut ini :

  • Cara & Gaya HIDUP – Suku Hubula tidak dapat disamakan dengan Suku Nggem,
  • Cara & Gaya HIDUP – Suku Ketengban tidak dapat disamakan dengan Suku Ngalum,
  • Cara & Gaya HIDUP – Suku Mek tidak dapat disamakan dengan Suku Kimyal,

…dan masih banyak Suku lain seterusnya….

Dalam setiap Suku itu sendiri terdapat klen klen yang terbagi atas latar belakang hidup pada Suku setempat.

Hal ini tidak terlepas dari apa yang pernah dinubuatkan oleh Seorang Gembala berkebangsaan Jerman, yakni Pendeta, yakni  Izaac Samuel Kijne pada tahun1925 tentang bangsa Papua. Salah satu karyanya yang paling dikenal hingga saat ini di Wondama adalah Batu Peradaban. Di atas batu itulah bertuliskan isi dari awal Peradaban Bangsa Papua.

“Di atas batu ini, saya meletakkan Peradaban Orang Papua. Sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri” (Wasior, 25 Oktober 1925).

Sehingga keunikan Kehidupan yang dimiliki oleh bangsa Papua ini #PERLU dan #SANGAT #PENTING untuk #HARUS kita #MENGERTI dengan #BAIK, agar #HARGA dan #JATI DIRI bangsa Papua tetap terus terjaga untuk 1000 tahun mendatang sebagai bagian dari Power atau Kekuatan setiap Suku (isu adalah Kehidupan yang Asli)

#Hidup_Papuanisme

…WaSalam..!!!

__________________________
…Baca juga berikut ini:

Posted by: Admin
Copyright ©facebook.com/erik.walela “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.