Jakarta — Kantor Imigrasi Tembagapura telah mengatakan bahwa ratusan warga China ditemukan bekerja untuk perusahaan tambang emas lokal di Nabire, Papua, tanpa dokumen kerja yang layak.
“Ini terjadi cukup lama karena pengawasan yang buruk,” kata Kepala Kantor Imigrasi Tembagapura Jesaja Samuel Enock seperti dikutip Antara di Timika, Senin.
Menurut kantor imigrasi, 13 pekerja dibawa ke Timika dari Nabire pada hari Minggu. Delapan lebih orang China akan ditransfer ke Timika pada hari Rabu.
Samuel mengatakan kantor itu mengetahui tentang dugaan pekerjaan ilegal warga China di tambang emas lokal berdasarkan laporan dari penduduk setempat dan dewan suku.
Samuel mengatakan dia kemudian meluncurkan penyelidikan atas laporan dan melakukan inspeksi mendadak di lokasi penambangan emas di Nabire, di mana para personelnya diduga menemukan orang-orang China bekerja tanpa izin yang tepat. Lokasi penambangan emas di Nabire berlokasi di empat lokasi, yaitu Kilometer 70, KM 52, KM 38 dan KM 30 di jalan raya trans-Nabire-Enarotali Paniai.
“Kami menerima laporan dari penduduk bahwa lebih dari 10 situs penambangan emas lokal di Nabire mempekerjakan orang-orang China. Kami baru berhasil mencapai empat situs sejauh ini, ”kata Samuel.
…Baca juga, ini: (Masyarakat Diiming-iming Uang dan Rumah untuk Barter Tambang Emas)
Dia mengatakan penduduk setempat kecewa dan merasa tertipu oleh perusahaan tempat orang-orang Cina diduga bekerja.
“Tidak ada orang lokal yang bekerja di perusahaan. Mereka bahkan telah dilarang dari situs-situs tersebut. Itu sebabnya mereka tidak tahu detail pasti tentang kapasitas produksi ranjau tersebut. “(Stu / ebf)
Copyright ©The Jakarta Post “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com