Anne Pakoa (kiri) memamerkan perhiasan yang dibuat oleh pelatih Siti Rurui Aini. |
Melanesia Intelligence Service sudah melaporkan sebelumnya betapa NKRI beroperasi dengan berbagai cara untuk mempengaruhi politik di Republik Vanuatu. Mereka sudah berhasil dengan sejumlah politisi Vanuatu sebelumnya dan sekarang dengan Salwai mereka terus berusaha.
Seperti dilaporkan sebelumnya, mereka telah mendekati beberapa menteri di Vanuatu, telah membiayai mereka, telah menyokong beebrapa usaha. Salah satu usaha yang mereka sponsori adalah Koperasi di Vanuatu. | (Baca ini: Melanesian Intelligence Service: Indonesia Sudah Mengunjungi Vanuatu Beberapa Kali)
Seperti kita ketahui semua, Deputy PM dan Menteri perdagangan, yang juga terkait dengan Perkoperasian di Vanuatu beberapa waktu lalu ialah Joe Natuman, satu-satunya pemimpin Melnaesia hari ini yang sangat instrumental dalam meloloskan West Papua menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG). Dengan bantuan dana MSG, Joe Natuman dilengserkan dan digantikan oleh seorang menteri yang lebih muda, yang walaupn berasal dari kampung yang sama, tidak berpengalaman dalam politik.
Setelah NKRI berhasil melengserkan Joe Natuman, kini NKRI sudah punya aktifitas ramai di Vanuatu. Salah satunya dapat dilihat dari cerita ini “Indonesian keen to train women“
Dalam cerita ini dengan jelas ditunjukkan ebtapa Ibu Muslimin Indonesia ini sangat ceria memberitakan ajaran Islam atas nama Koperasi, yang sebelumnya di abwah Joe Natuman tidak punya napas sedikitpun untuk bergerak, jangankan bicara.
Dengan ini dapat kami dengan mudah simpulkan bahwa NKRI sudah enak beroperasi di Vanuatu.
Apa yang terjadi dengan ULMWP?
ULMWP lebih memilih tinggal enak nyaman di Eropa dan di Amerika dan Australia. Tujuan para pengurus ULMWP mulai nyata saat ini, mereka sebenarnya ke luar negeri untuk tinggal nyaman di luar negeri, tepatnya di negeri barat, sehingga tidak perduli dengan kondisi dan perkembangan di kawasan Melanesia.
Apakah kekuatan “ras” dan “brotherhood” ke-Melanesia-an mampu melawan duit dan perusakan moral orang Melanesia yang dilakukan oleh NKRI?
Kalau PNG saja mereka sudah mampu kuasai, kalau Solomon Islands saja mereka sudah duduki dan kendalikan, kalau Fiji saja sudah menjadi bagian dari NKRI, apakah Vanuattu yang dijauhi oleh ULMWP mampu bertahan menjadi kubu pertahanan dan markas pusat perjuangan Papua Merdeka di luar negeri?
Jawab sendiri!
_____________________________
Simak juga tetang pejuang yang berjuang “UNTUK” dan pejuang yang berjuang “MELAWAN”, berikut ini :
ULMWP harus menentukan sikap dan menyusun program secara terencana dan sistematis, mulai dari kegiatan, dana, waktu, dan tenaga atau pihak yang terlibat dalam tugas-tugas dimaksud dengan jelas untuk kemudian mewujudkan sebuah Negara West Papua yang merdeka dan berdaulat di luar NKRI.
Pertanyaan fundamental, terkait dengan paradigm kita tentang Papua Merdeka ialah,
“Apakah ULMWP berjuang untuk Papua Merdeka, ataukah ULMWP berjuang menentang NKRI?”
Jawaban atas pertanyaan ini sangat menentukan dalam menyusun program strategis. Kalau tidak, kita akan tetap berputar-putar di dalam lingkaran setan egoisme pribadi dan kelompok, dalam wacana dan gosip yang tidak sehat, dan dalam kegiatan-kegiatan yang melacurkan diri mengambil keuntungan dari pemerintah dan negara kolonial NKRI.
Semua pejuang yang berjuang untuk sangat berbeda daripada para pejuang yang berjuang melawan. Siapakah saya: apakah saya berjuang untuk atau berjuang melawan?
…Baca selengkapnya disini: “Fighting For” Tidak Sama dengan “Fighting Against”: Bagaimana dengan ULMWP?
Posted by: Admin
Copyright ©PMNews | Papua Post “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com
Pemuda vanuatu, tokoh gereja vanuatu, NGO vanuatu, Kepala Suku Vanuatu, SUDAH PENUH mendukung Papua merdeka, jadi mereka ada pakai Kaum Ibu Vanuatu, lewat pemimpin perempuan Vanuatu, atas nama kesetaraan jender, atas nama capacity building perempuan, atas nama menentang kekerasan laki-laki Melanesia terhadap perempuan, dan sebagainya.
Menteri Yohana Yembise pasti tahu ibu ini, jangan-jangan dari Kantor beliau?
di PNG indonesia menguasai dengan uang yg nilainya besar dan itu harapan orang west papua semakin tipis,sekarang sesampai di vanuatu,maka orang west papua yang bergerak di ULMWP harus bergerak untuk menaga pergerakan indonesia di vanuatu.
Bangsa indonesia memaikan politkawill. Lewat sistem ekonomi kesehatan orang papua dimatikan dan SDM dimatikan luang gerak orang papua diawasi sistem dari birograsi sampai masyarakat sipil .. tidak. Ada. Kebebasan untuk. Orang papua dan. Tanah. Laut hasil bumi minyak mas tambang perut bumi bumi papua di semua keputusan di kementrian SDM jakarta. Pejabat asli papua jadi buda pembantu. Dan kehilangan harga diri dan keluarga rakyat jadi korban.. diatas Negerinya sendiri…jelas fakta dan sejarah bahwa kami bangsa .melanesia dan bukan melayu. INDONESIA …JANGAN MANIPULASI SEJARAH…
Melihat kondisi ini, sebaiknya pada pimpinan ULMWP harus bergerak cepat untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diharapkan di Vanuatu.