Hiu Paus sepanjang 8,8 meter terlihat terdampar dan mati di pantai Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (8/9) – (Istimewa). |
Sorong — Hiu Paus atau whale shark sepanjang 8,8 meter terlihat terdampar di pantai Pulau Mansinam, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Sabtu (8/9). Keberadaan Paus tersebut kemudian menyedot perhatian masyarakat sekitar dan tak sedikit yang mengabadikannya dengan kamera ponsel.
Kepala Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC0, Ben Saroy yang dihubungi via telpon selulernya semalam menjelaskan bahwa usai mendapatkan laporan dari Satpol air Manokwari, kemudian team TNTC menuju lokasi dan mengambil sejumlah tindakan diantaranya mengecek seluruh tubuhnya apakah ada luka terbuka, memar, dan meminta informasi dari masyarakat sekitar.
Petugas juga mengecek matanya apakah bagian putih dari matanya berwarna merah darah atau tidak, mengecek mulutnya apakah mengeluarkan busa, darah atau lendir, melakukan foto pada bidang dibelakang sirip dorsal dan mengecek apakah ada tag satelit pada sirip punggung, mengukur panjang tubuhnya, menghubungi petugas bedah dan upaya lakukan otopsi jika dibutuhkan serta dikuburkan.
Dari hasil pengecekan dan identifikasi sementara, Ben mengatakan bahwa selain panjang 8,8 meter, diketahui Hiu Paus tersebut memiliki lingkar kepala 2 meter, berjenis kelamin jantan, selaput bola mata pecah, tidak ada luka memar dan tidak memiliki tag satelit.
Dugaan sementara, menurut Ben belum dapat dipastikan namun kemungkinan dari bola mata yang pecah dimungkinkan matanya tersengat racun ubur-ubur, atau kemungkinan karena kelaparan.
(Baca ini: WWF Ajak Masyarakat Adat Jaga Habitat Cenderawasih)
Terkait kelaparan pada Hiu Paus, Ben mengatakan bahwa stok makanan Hiu Paus berupa Ikan Puri di Teluk Cendrawasih memang berkurang drastis diakibatkan banyaknya bagang disekitar Teluk Cendrawasih.
Sehingga hal ini akan menjadi bahan evaluasi bersama pihak terkait lainnya.
Ditambahkan oleh Ben bahwa saat ini TNTC mendata ada 169 Hiu Paus di Teluk Cendrawasih diantaranya 4 berjenis kelamin betina dan 32 terpasang Tag Satelit.
“Untuk memastikan apakah Hiu Paus ini berasal dari Teluk Cendrawasih, kami masih menunggu hasil pemotretan totol pada badan individu tersebut. Nanti dicocokkan dengan data yang kami punya, apakah ini dari sini atau dari luar. Mengingat biasanya di Teluk Cendrawasih Hiu Paus paling panjang hanya sekitar 3 sampai 4 meter saja,” terang Ben.
(Baca ini: Otoritas Indonesia Sita Puluhan Awetan Burung Cenderawasih)
Ben berharap dengan kejadian ini, masyarakat khususnya nelayan pemilik bagang yang menangkap ikan selain puri agar ikan puri tidak diambil, karena Hiu Paus yang bertubuh besar sangat membutuhkan ikan puri dalam jumlah yang banyak.
Sambil menunggu kepastian otopsi, bangkai Hiu Paus telah ditarik ke pinggir pantai dengan menggunakan 2 unit kapal motor dan rencana akan dikuburkan di Pantai sekitar Pulau Mansinam dengan mendatangkan alat berat.*
Baca juga:
- LMA Minta Pejabat Papua Selamatkan Burung Cenderawasih
- Masyarakat Dilarang Jadikan Burung Cenderawaih Aksesori Dan Cinderamata
Copyright ©Warta Plus “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com