Aktivis KNPB korban penembakan, Jack Janonias Womsiwor (kiri) dan Herick Mandobar (kanan). |
Jayapura — Dua orang aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Timika, Papua ditembak oleh TNI dan Polisi, Senin, (24/8/2018).
Dua aktivis itu, yakni Jack Janonias Womsiwor (39) dan Herick Mandobar (18). Womsiwor disebut ditembak dengan tiga timah panas. Sedangkan Mandobar dengan dua timah panas. Keduanya ditembak di bagian kaki.
Hal itu dikatakan Ketua Umum KNPB Pusat, Victor Yeimo. Kata dia, keduanya ditembak tanpa sebab di dalam kantor KNPB wilayah Timika saat aparat gabungan TNI/Polri menggerebek kantor tersebut.
“Bahkan polisi merekayasa penemuan peledak, pistol dan amunisi di kantor KNPB Timika. Saat ini, tanpa penanganan medis, keduanya dikurung di Rutan (rumah tahanan) Polres Mimika. Keluarga dan kolega perjuangan dilarang besuk. Bahkan pengacara,” ungkap Victor Yeimo kepada Jubi lewat telepon selularnya, Senin, (24/8/2018).
Yeimo mengatakan, tindakan brutal ini dilakukan tanpa henti kepada KNPB. Padahal KNPB berjuang secara damai, terbuka dan bertanggung jawab bersama rakyat sipil West Papua.
“KNPB ada dengan rakyat di atas tanah air West Papua. KNPB berjuang karena hukum internasional menjamin dan membenarkan perjuangan rakyat West Papua untuk penentuan nasib sendiri,” katanya.
“Tugas kami memediasi rakyat West Ppaua menuntut self-determination dilaksanakan secara damai dan demokratis,” ujarnya.
“Karena itu KNPB berharap pihak Polisi membebaskan kedua pejuang damai dan memberi akses perawatan atas luka tembak yang sementara diderita di dalam rutan,” katanya .
Terpisah, Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ahmad Mustofa Kamal yang dikonfirmasi Jubi mengatakan, masih akan mengecek informasi secara detail kepada Polres Mimika.
“Dicek dulu bung, selamat siang,” katanya singkat jawab pertanyaan Jubi via WhatsApp. (*)
Copyright ©Tabloid JUBI “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com