Penjual batu akik saat perlihatkan batu akik Cycloop. |
Jayapura – Saat ini penjualan batu akik di Kota Jayapura makin sepi, tak seperti sebelumnya. Meski sepi, tapi ada beberapa penjual yang masih bertahan menjual batu akik.
Salah satu penjual batu akik bernama Ajija yang hingga saat ini masih menekuni usaha penjualan batu akik mengatakan, dirinya bertahan jualan batu akik karena melihat masih ada potensi pembeli, apalagi saat PON ke-XX Papua Tahun 2020 nanti.
“PON nani pasti banyak pembeli dari luar daerah yang datang mencari. Untuk saat ini memang pembeli sudah berkurang, kalaupun ada bisa dihitung pakai jari berapa yang beli dalam seminggu,” kata Ajija.
(Baca ini: Masyarakat Diminta Jaga Cycloop dan Danau Sentani)
Untuk pembeli baatu akik saat ini, kata Ajija, banyak dari luar Papua, mereka masih mencari batu akik berasal dari Papua, yakni khususnya Batu Cycloop. ”Pembeli lokal masih ada, tapi jarang. Biasanya mereka cari Batu Baccan atau batu dari luar Papua,” ujarnya.
Ilham, salah satu penjual batu akik lainnya menyampaikan batu akik yang dulunya dijual dengan harga hingga jutaan rupiah, kini hanya dijual dengan harga antara Rp200 ribu hingga Rp500 ribu saja.”Itu lengkap dengan cincinnya,” katanya.
Menurut Ilham, dirinya masih bertahan menjual batu akik karena selain hobby koleksi batu akik, tapi juga dirinya melihat masih ada orang yang mencarinya. “Saya juga menjual rangka atau ring cincin batu itu sendiri. Sehingga bisa menopang permintaannya yang sudah mulai di tinggal,” katanya.
(Lihat ini: Sumber Mata Air Kali Kamwolker Mulai Mengering)
Copyright ©Harian Papua “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com