“Jangan Kau Menyiksaku” |
Ku sapa dunia,
kala sahabatku menggerentang diterpa kerasnya pukulan,
peluru menyambar tubuh,
dia yang kusayang di ambang maut menerjang nyawa.
Diam sunyi menyekat dalam ruang,
jiwaku terbentur terpukul lebur dan terkubur,
seperti hutan subur yang makin lama hanya tinggal rantingnya,
meranggas tak menghibur gersang,
hanya baris kata ini yang dapat jadi penghibur,
melukis kisahnya.
senyum sinis terang terlihat,
mata jahat tak bisa aku melukiskan, wajah muram memukul jiwaku.Tapi apa salah kami, kau siksa tanpa kompromi.?
Kau telah menenggelamkan mahkota kebahagiaan,
kau telah meruntuhkan panji kebebasan.
kau bengis dan jahat.
Kau telah menjajah dengan tangan besi,
kau telah menindas dengan sepatu laras,
kau telah membunuh dengan senjata.
Kau membuat kami sengsara, menggantungkan dalam siksaan dan derita,
Membunuh perlahan tampa belas kasihan.
Seolah kau tak punya asa dalam hatimu,
seolah kau tak butuh kami,
seolah kau jadi iblis pencabut nyawa,
seolah kau kanibal.
Seakan kami hanya mainan,
seakan kami budakmu,
yang kau dapat memerintah dan membunuh.
Jangan kau menyiksa,
kami tak mau terjerumus ke dalam perangkapmu,
bebaskan kami,
bebaskan, sebebas-bebasnya.
Posted by: Admin
Copyright ©Pigai Pouga “sumber”
Hubungi kami di E-Mail: tabloid.wani@gmail.com